Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
TULIS ARTIKEL
  • Beauty
  • Otaku
  • Film & Serial
  • Teknologi
  • Food
  • Traveling
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Hewan
  • Lifestyle
  • Relationship
  • Entertainment
Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
Home Buku

Tertangkapnya Si Bandit Pencuri Roti, Cerpen dalam Buku “Corat-Coret di Toilet”

oleh Lulu Safitri
08/07/2022

Buku karya Eka Kurniawan yang diterbitkan pada tahun 2014, berjudul Corat-Coret di Toilet. Buku berisi kumpulan cerpen ini mengisahkan masalah-masalah politik, sosial dalam kehidupan yang terbukti secara realita menyampaikan protes-protes melalui ceritanya yang membuat pembaca tersenyum atau bahkan sampai mengerutkan alis.  Sungguh tidak terbayangkan, bagaimana penulis mampu membuat cerpen yang diterbitkan pada beberapa media dan meraih penghargaan pada event yang luar biasa.

IKLAN

Bersudut pandang orang ke 3 serba tahu, menceritakan secara deskriptif, sehingga sangat mudah memahami makna dari cerita pendek tersebut. Eka Kurniawan pandai menggambarkan cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yakni perihal sikap dan tingkah laku manusia. Peristiwa yang dijadikan cerita tersebut juga dijumpai kasus-kasus yang beragam, seperti berita seorang nenek yang dipenjara akibat mencuri tanaman jagung ataupun singkong karena memiliki alasan.

BacaJuga

Mengenalkan Sastra Sejak pada Para Pelajar

Sejarah Perkembangan Cerpen Periode 2000

5 Platform yang Siap menjadikanmu Seorang Penulis

Ketidakadilan terhadap Perempuan yang Termuat dalam Antologi Cerpen Cerita dari Blora

Dari Mata Turun Ke Hati?

IKLAN

Dalam buku karya Eka Kurniawan, cerita diawali seorang sahabat yang menceritakan si bandit karena terdapat peristiwa yang menurutnya terkenang. Cerita tersebut sudah lama, namun masih sering dibicarakan, hal itu dikarenakan disadari atau tidak, merupakan satu dari tindak kriminal yang dikagumi, (halaman: 85). Apakah maksud dari kalimat tersebut? Silahkan simak dan terus membaca agar dapat menelusuri lebih dalam!

IKLAN

Menceritakan keberadaan seorang bandit kecil, karena kelincahannya yang sering mencuri roti. Usianya baru sepuluh tahun, entah dari mana asal usulnyaYa, memang benar adanya, ia hidup sebatang kara tanpa orangtua, saudara, dan rumah. Ia hanya memiliki sahabat

Meskipun begitu, ia sering dibujuk oleh orang-orang, diberi pula perhatian dan kasih sayang  agar ingin bersekolah. Terdapat dalam kutipan cerpen: “Ia juga periang, bermain dengan semua anak sebaya dan  rajin pula membantu orang-orang sehingga penduduk kota sesungguhnya sangat menyayanginya. Satu-dua penduduk bahkan pernah membujuknya untuk tinggal di rumah mereka, dan para guru di sekolah membujuknya untuk masuk sekolah.

Namun, hal itu tidak dihiraukannya. Ia lebih suka tinggal di hutan kecil pinggiran kota, dan hidup bebas dari atap gedung serta aturan. Sahabatnya juga terkadang heran dan iri terhadapnya karena dapat hidup bebas tanpa aturan. Terlihat pada kutipan berikut: “Jika anak-anak pulang sekolah berjalan kaki atau naik sepeda melewati hutan kecil tempat tinggalnya, ia selalu tampak pada sebuah batang pohon sedang menyanyikan sebuah lagu yang hanya ia sendiri yang tahu.. Hal itu kadang membuat kami sendiri, anak-anak sekolah, beriri hati. Kami pikir, ia memang beruntung”.

Sahabatnya berpikir si bandit mendapat kebebasan dan tidak pernah terpaksa disuruh oleh ibunnya bangun pagi dan mandi untuk berangkat ke sekolah, dan ayah yang akan memarahinnya karena belum mengerjakan pekerjaan rumah atau belum tidur pada pukul sembilan malam. Namun sesungguhnya, di balik segala tingkah dan perbuatannya, ia sangat menginginkan sosok ibu dalam hidupnya.

Di kota yang sudah menjadi cantik, saat kemajuan pembangunan dan dilengkapi beberapa fasilitas yang tersedia. Si bandit merasa sedih, sepi dan hidup seorang diri.  Si bandit mencoba menerobos masuk ke gedung bioskop dan melihat ada orang berciuman. Mendengar hal itu, sahabatnya berkata bahwa itu tidak pantas dilihat anak kecil seumurannya. Pada akhirnya, si bandit menceritakan dengan tenang apa yang terjadi, bukan film yang sedang ia tonton, melainkan ada sepasang kekasih berciuman di kursi belakang bioskop. Begitulah ceritanya. Kemajuan  kota sesungguhnya lebih banyak kami kenal dari kisah-kisah Si Bandit Kecil.

Si bandit juga bercerita bahwa ia telah menggunakan fasilitas telepon umum. Ia berkata: “ada seorang wanita yang menurutnya cantik, terdengar dari suaranya yang enak didengar mengangkat teleponnya. Begitu adanya, ia selalu memiliki kisah dan cerita unik untuk dibagikan. Terdengar pula berita si bandit meresahkan pemilik toko roti, sebab hampir tiap hari ia mencuri roti yang berbeda tempat. Hal itu membuat polisi harus mencarinya sebagai buronan karena salah pemilik toko roti yang ingin melapor jika polisi tak mau menangkap bocah lantaran hanya mencuri beberapa roti.

Sahabat si bandit sebetulnya mengetahui keberadaan si bandit, akan tetapi ia lupa karena ketika menemui si bandit malah ditawari untuk mencicipi roti dari toko yang belum pernah sama sekali mereka coba sebelumnya. Sahabat si bandit belum pernah mengatakan di mana tempat persembunyian, sehingga si bandit masih belum dapat ditemukan oleh polisi.

Polisi sempat berpikir bahwa sulit menemukan pencuri roti yang gesit daripada menangkap 100 pencuri roti di kota. Karena pemilik toko roti mengancam kepada polisi akan dilaporkan dan dipecat, maka polisi pun mengikuti perintah untuk mencari keberadaan si bandit. Polisi telah mengetahui dan memasuki kawasan hutan kecil di pinggiran kota. Saat sedang mencari-cari, ia melihat ke atas terdapat si bandit dan segera turun menangis sejadi-jadinya. Si bandit bercerita sebetulnya ia hanya sangat menginginkan sosok ibu yang dapat mengajaknya pergi ke pasar malam, diberi rumah untuk tempat tinggal, serta dibelikan roti tanpa harus mencuri terlebih dahulu.

Dari cerita tersebut, saya mengambil kesimpulan bahwa sebaiknya kita sebagai manusia dapat peduli terhadap keberadaan sekitar. Melihat sikap dan tingkah laku seseorang bukan dari satu sisi saja, melainkan pada beberapa faktor. Terkadang seringkali manusia bersikap acuh dan tak peduli pada masalah manusia lain yang sebetulnya membutuhkan pertolongan. Namun, karena tidak ingin merepotkan orang lain dan belum nyaman untuk bercerita. Ia mungkin merasa malu dan sungkan terhadap apa yang menimpanya. Seharusnya, kitalah yang sadar, merespon keadaan sekitar dengan bertanya dan memberi perhatian lebih supaya orang tersebut mau berbagi masalah untuk menemukan jalan keluarnya.

Tag: cerpencorat-coret di toilet
IKLAN

Baca Juga

Sebuah Suatu Hari Nanti

Sebuah Suatu Hari Nanti

oleh Jean Harold
17 Desember 2020

...

Perburuan (Angka) Narsistik

Perburuan (Angka) Narsistik

oleh Risalah Awan
12 Desember 2020

...

Bertemu “Oppa” Lokal Indonesia

Bertemu “Oppa” Lokal Indonesia

oleh Nofi Agustina
6 Desember 2020

...

Bingkai Hati Untuk Mu

oleh Sayyid Aulia Akbar Alhabsyi
5 Desember 2020

...

Touch Love

Touch Love

oleh Yufan
23 April 2020

...

Antara Dua Pilihan

Antara Dua Pilihan

oleh Emilie Beribe
6 Maret 2020

...

Lainnya

Terbaru

7 Drama Korea Tayang Februari 2023, Mana yang Paling Kamu Tunggu?

7 Drama Korea Tayang Februari 2023, Mana yang Paling Kamu Tunggu?

26 Januari 2023
7 Aplikasi E-Wallet Terbaik di Indonesia Tahun 2023

7 Aplikasi E-Wallet Terbaik di Indonesia Tahun 2023

26 Januari 2023
Asnawi Mangkualam Bahar Jalani Tes Medis Jeonnam Dragons

Asnawi Mangkualam Bahar Jalani Tes Medis Jeonnam Dragons

26 Januari 2023
Morgan Schneiderlin ex MU Diincar Klub Australia Western Sydney

Morgan Schneiderlin ex MU Diincar Klub Australia Western Sydney

26 Januari 2023
Barcelona vs Real Sociedad di Perempat Final Copa del Rey 2023

Barcelona vs Real Sociedad, 1-0 di Perempat Final Copa del Rey 2023

26 Januari 2023
IKLAN
  • ABOUT
  • CONTACT US
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • BERITA GAME
© 2022 Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
  • Alam
  • Beauty
  • Biografi
  • Bisnis
  • Budaya
  • Buku
  • Edukasi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Film & Serial
  • Finansial
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Hewan
  • Horor
  • Hukum
  • Humor
  • Karir
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Marketing
  • Misteri
  • Olahraga
  • Otaku
  • Otomotif
  • Parenting
  • Psikologi
  • Relationship
  • Sains
  • Seni
  • Sejarah
  • Sosial
  • Teknologi
  • Traveling

© 2022 Digstraksi