Belakangan ini Kota Bandung sedang menjadi perbincangan hangat karena kasus infeksi HIV yang sedang naik daun di kalangan anak muda dan ibu rumah tangga. Namun sebelumnya, apasih HIV itu???
HIV (Human Iimmunodeficiency Virus) adalah retrovirus yang menyerang limfosit T CD4 yang menyebabkan kematian sel-sel dan defisiensi imun yang parah pada individu yang terinfeksi.
Penyakit HIV memiliki fase yang berbeda: penularan virus, serokonversi akut, sindrom retroviral akut, pemulihan dan serokonversi, infeksi kronis tanpa gejala, dan infeksi HIV simtomatik atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Sejumlah besar pederita mungkin hanya mengalami infeksi tanpa gejala setelah terpapar. Waktu paparan hingga timbulnya gejala adalah sekitar 2-4 minggu (dalam beberapa kasus, bisa sampai 10 bulan).
Kumpulan gejala, yang dikenal sebagai sindrom retroviral akut, dapat muncul secara akut (walaupun gejalanya tidak spesifik, maksudnya jika beberapa gejala ini muncul, tidak berarti bahwa anda terinfeksi HIV).
Gejala-gejala tersebut adalah:
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Ruam kulit
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri sendi
- Keringat malam
- Diare
Kapan kah waktu yang tepat untuk melakukan tes HIV??
Apabila Anda aktif secara seksual, sering bergonta ganti pasangan, dan mengalami gejala gejala yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda harus waspada.
Anda bisa melakukan tes di fasilitas kesehatan I sesuai BPJS Anda terlebih dahulu.
Jika FASKES I tidak memadai, Anda akan dirujuk ke FASKES yang lebih tinggi, yang ditanggung oleh BPJS untuk melakukan tes HIV.
Tes HIV ada banyak macamnya, yaitu:
- Fourth-generation assay, atau bisa dibilang tes antibodi: tes ini mendeteksi antibodi spesifik dan antigen HIV P24.
- Rapid test: pemeriksaan yang menggunakan darah atau air liur untuk mendeteksi infeksi HIV dalam beberapa jam.
- Polymerase-chain-reaction (PCR): memakai suatu enzim untuk menggandakan HIV dalam sampel darah. Kemudian reaksi kimia menandai virus. Penanda diukur dan dipakai untuk menghitung jumlah virus. PCR dapat menjadi tes diagnostik atau konfirmasi untuk infeksi HIV dan dapat memberikan informasi tentang viral load.
Bila ada kemungkinan infeksi HIV akut atau dini, lakukanlah skrining imunoassay, karena ia merupakan tes yang paling sensitif—idealnya, kombinasi antigen/antibodi immunoassay—selain tes virologi HIV (viral load) dilakukan.
Tes viral load ini berbasis RT-PCR, yang mana hasilnya akan lebih akurat.
Viremia yang terdeteksi, tidak berkembang sampai kira-kira 10 hingga 15 hari setelah infeksi.
Bahkan, immunoassay yang paling sensitif tidak memberikan hasil positif sampai lima hari setelahnya.
Oleh karena itu, tes virologi dan immunoassay yang hasilnya negatif di awal, mungkin saja keliru.
Lakukanlah tes ulang satu hingga dua minggu kemudian.
Jika hasilnya terbukti positif, segeralah mengecek kadar CD4 Anda agar segera diberikan obat ARV.
Jika jumlah CD4 terlalu rendah, pertahanan kekebalan tubuh tidak dapat menangkis infeksi oportunistik dan keganasan di tubuh Anda.
Jumlah CD4 yang kurang dari 200, sudah dapat dikatakan AIDS.
Seperti yang sudah dibahas di awal, AIDS adalah fase infeksi HIV terakhir, bentuk yang sudah kronis/parah.
Kebanyakan pasien yang didiagnosis dengan HIV akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu sepuluh tahun jika tidak diobati.
Dengan memulai terapi antiretroviral setelah diagnosis AIDS, pasien dapat hidup lebih dari sepuluh tahun dan bahkan memiliki rentang hidup yang normal.
Setelah seorang pasien didiagnosis dengan AIDS, dan mereka tidak menerima ART, mereka mungkin akan meninggal dalam waktu dua tahun.

Jangan berkecil hati, ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) akan tetap sehat jika rutin mengonsumsi ARV setiap hari dalam seumur hidup.
Akan tetapi, tetap waspada untuk tidak bergonta ganti pasangan, jujur dengan pasangan, dan konsultasikan program kehamilan ODHA kepada dokter kandungan.
Sumber:
- Justiz Vaillant AA, Gulick PG. HIV Disease Current Practice. [Updated 2022 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534860/
- Waymack JR, Sundareshan V. Acquired Immune Deficiency Syndrome. [Updated 2021 Sep 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537293/