Meski motor bertekhnologi injeksi kini semakin menggeser motor dengan karburator konvensional, namun masih banyak orang yang belum tahu tentang apa dan bagaimana tekhnologi injeksi yang menggerakkan motor mereka.
Alhasil, tidak sedikit diantara mereka yang keliru dalam memperlakukan motor injeksi dan tidak tahu bagaimana cara perawatannya. Ketidaktahuan inilah yang membuat motor injeksi rentan rusak, dan prasangka mereka yang awam, menganggap motor injeksi tidak setangguh motor yang menggunakan karburator konvensional.
Anggapan tersebut sudah barang tentu keliru. Kekuatan yang dimiliki motor injeksi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan motor yang menggunakan karburator konvensional. Selama cara pemakaiannya tepat dan perawatannya benar, motor injeksi pun akan tetap prima meski sudah berumur tua.
Cara Pemakaian
Sebelum mengendarai motor injeksi, usahakan untuk terlebih dahulu memanaskan mesin selama kurang lebih 5 menit. Tujuannya agar saat dijalankan, mesin injeksi dapat melakukan pembakaran dengan sempurna.
Pada saat berkendara, laju motor upayakan untuk selalu stabil. Jangan menarik gas terlalu kencang, kemudian menghentikannya secara mendadak. Jika hal ini dilakukan berulang-ulang, usia mesin motor akan semakin pendek.
Mengganti oli secara teratur juga salah satu solusi untuk membuat motor injeksi selalu prima. Kondisi busi, aki, vent belt serta roller harus diperiksa secara berkala, karena selain dapat mengganggu kenyamanan saat berkendara, juga memberi pengaruh terhadap daya tahan mesin.
Jika komponen-komponen tersebut ada yang rusak, segeralah untuk menggantinya dengan komponen yang baru dan orisinil, karena jika tidak secepatnya diganti, besar kemungkinan kerusakan akan merembet ke komponen yang lain.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan pada cara pemakaian adalah dengan tidak membiarkan tangki bensin dalam keadaan kosong. Karena jika tangki bensin sama sekali tidak berisi, residu yang terdapat pada tangki akan mudah terserap mesin dan dapat menghambat kinerja mesin.
Cara Perawatan
Perawatan motor injeksi yang bekerja dengan sistem pengabutan bahan bakar, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan motot yang mempergunakan karburator. Jika ada perbedaan, lebih kepada bagian-bagian yang butuh perhatian ekstra dan pada interval waktu perawatannya saja.
Jadi, intinya hanya menjaga supaya kinerja motor tetap prima, dan mencegah agar tidak terjadi kerusakan pada injektor.Beberapa komponen yang perlu diperhatikan pada motor bermesin injeksi, diantaranya adalah:
1. Nosel Injektor
Nosel Injektor harus dibersihkan secara berkala, agar semprotannya senantiasa ideal, sebab semprotan bensin yang tidak terarah dengan debit yang kurang, akan membuat tarikan mesin lemah dan putarannya pincang.
Pembersihan nosel injector dapat dilakukan dengan tanpa membongkar nosel, tgapi cukup dengan mencampurkan larutan kimia pembersih ke dalam tangki bensin. Senyawa bensin dengan larutan kimia pembersih tersebut, nantinya akan mengalir ke nosel dan mengikis kotoran yang ada.
2. Filter Bensin
Perawatan terhadap filter bensin perlu dilakukan, karena residu pada tangki selalu ada, tidak perduli apakah motor baru atau lama. Untuk membersihkan filter bensin dapat dilakukan dengan menggunakan angin bertekanan tinggi. Filter bensin yang sudah sangat kotor harus diganti, sebab jika tidak, akan dapat merembet dan merusak pompa bensin.
3. Throttle Body
Throttle Body atau skep injeksi sangat mudah kotor. Throttle Body yang kotor dapat menyebabkan tarikan kurang responsive, apalagi jika kotoran menumpuk di Throttle Position Sensor, dapat membuat putaran mesin tidak lancar pada saat stasioner. Kotoran itu sendiri berasal dari udara yang masuk ke ruang baker.
Membersihkan skep injeksi dapat dilakukan dengan menggunakan cairan semprot yang dapat di beli di toko-toko onderdil. Semprotkan cairan tersebut melalui mulut skep throttle body pada saat mesin dalam keadaan menyala, agar cairan pembersih tersebut dapat masuk ke seluruh bagian skep.
4. Setel CO
Penyetelan CO (karbon monoksida) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, apakah proses pembakaran yang terjadi di mesin sudah efisien atau belum. Sebelum melakukan penyetelan, harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat engine analyzer.
Nilai CO ideal pada saat pengukuran harus di bawah 1 persen. Jika nilai ideal tersebut belum didapat, lakukan penyetelan ulang pada system pasokan bensin, udara, serta pengapian.
Demikian rangkaian cara pemakaian dan perawatan motor injeksi agar kondisinya senantiasa prima dan nyaman saat dikendarai. (*)
[zombify_post]