Berikut ini adalah beberapa tips untuk Ibu hamil dan menyusui yang ingin berpuasa. Puasa di bulan Ramadan menjadi hal yang wajib dijalankan oleh umat Islam sebagai bagian dari ibadah.
Namun, bagi ibu menyusui, apakah boleh berpuasa dan apakah ada efek yang dapat memengaruhi bayi?
Bagi para ibu menyusui yang merasa sehat dan aman dengan bayinya, mereka dapat berpuasa selama Ramadan dengan asupan yang seimbang setiap harinya.
Kaitan Ibu Hamil dan Puasa
Ketika tubuh dalam keadaan berpuasa, ia menggunakan glukosa dan nutrisi lainnya dari makanan terakhir yang dikonsumsi. Setelah itu, tubuh mulai menggunakan glikogen dari otot dan hati.
Semakin banyak glikogen yang dimiliki, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan puasa.
Ibu menyusui mencapai keadaan puasa lebih cepat karena nutrisinya tidak hanya digunakan untuk metabolismenya sendiri, tetapi juga untuk memproduksi ASI.
Oleh karena itu, glukosa dan glikogen lebih cepat habis saat menyusui, seperti halnya saat berolahraga.
Pada beberapa bulan pertama menyusui, ibu mungkin akan merasakan lapar sepanjang waktu, bahkan terbangun di malam hari dengan perut keroncongan. Ini menandakan bahwa glukosa dan glikogen sudah habis dan ibu sudah dalam keadaan puasa.
Namun, mengabaikan sinyal lapar terlalu lama tidak disarankan karena dapat memasuki mode kelaparan dan berdampak pada kesehatan dan produksi ASI.
Tips Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Ingin Berpuasa:
- Tetaplah terhidrasi: Pastikan Anda minum banyak air dan cairan lainnya di antara waktu berbuka dan sahur. Jangan menunggu sampai Anda merasa haus untuk minum, karena itu bisa menandakan dehidrasi.
- Kurangi aktivitas fisik: Selama puasa, hindari aktivitas fisik yang berlebihan dan jangan berjemur di bawah sinar matahari terik. Ini dapat memperburuk dehidrasi dan mempercepat kelelahan.
- Perhatikan asupan nutrisi: Pilih makanan yang sehat dan seimbang saat berbuka dan sahur. Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh Anda selama kehamilan.
- Jangan memaksakan diri: Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman selama puasa, jangan memaksakan diri. Ada baiknya membatalkan puasa dan memulihkan kondisi tubuh Anda terlebih dahulu.
- Segera hentikan puasa jika terjadi komplikasi: Jika terjadi komplikasi, seperti pusing, mual, atau sakit kepala yang parah, segera hentikan puasa dan konsultasikan dengan dokter Anda.
- Perhatikan perkembangan janin: Selama masa puasa, perhatikan gerakan janin dan segera hubungi dokter jika Anda merasa ada yang tidak normal.
- Bersikaplah fleksibel: Jangan merasa terlalu terikat dengan puasa, terkadang tubuh kita membutuhkan istirahat dan asupan makanan yang cukup untuk menjaga kesehatan.
Tips Lain yang Perlu Diperhatikan:
Ibu hamil dan menyusui yang ingin berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa puasa tersebut tidak berdampak buruk pada bayinya.
Selain itu, ibu menyusui juga perlu memastikan mengonsumsi cairan hingga tiga liter sehari saat berbuka dan sahur serta makan makanan yang seimbang.
Khusus untuk ibu menyusui bayi yang berusia 0-6 bulan dan disarankan untuk menyusui secara eksklusif, ia sebaiknya tidak berpuasa terlebih dahulu.
Namun, bagi ibu menyusui bayi yang lebih dewasa, dapat berpuasa dengan asupan yang seimbang dan memperhatikan kondisi bayinya.
Dalam ajaran Islam, wanita yang sedang menyusui memiliki keringanan untuk tidak berpuasa dan dapat menggantinya di hari lain atau membayar fidyah.
Oleh karena itu, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa, penting untuk menilai kondisi kesehatannya dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya bagi dirinya dan bayinya.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi