Pegal-pegal dan backpain atau nyeri pada punggung bagian belakang adalah keluhan yang paling sering dilontarkan ibu hamil, terutama saat usia kehamilan menginjak trisemester ke-3. Untuk mengatasi keluhan tersebut, pijat biasanya menjadi salah satu solusi guna meredakan otot yang kaku serta memperlancar sirkulasi darah.
Persoalannya, pijat tidak boleh seenaknya dilakukan terhadap ibu yang sedang hamil, karena risikonya bisa berdampak pada perkembangan janin yang dikandungnya. Karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu-ibu yang sedang hamil sebelum memutuskan untuk melakukan terapi pijat.
Hal utama yang perlu diperhatikan, jangan pernah melakukan terapi pijat disaat usia kehamilan baru menginjak trisemester pertama, karena rentan terjadi keguguran. Setelah melewati trisemester pertama, pijat baru boleh dilakukan dengan tetap memperhatikan bagian-bagian yang boleh dan tidak boleh untuk dipijat.
Bagian-bagian yang aman dan tidak berisiko untuk dipijat adalah: leher, punggung, tangan, serta betis, sedang bagian yang tidak boleh dipijat adalah daerah di sekitar perut, pinggul dan pinggang, karena dapat memicu kontraksi serta berbahaya bagi keselamatan janin.
Memperhatikan bagian-bagian tubuh itupun masih belum cukup, sebab meski pijatan dilakukan di bagian tubuh yang aman, tetapi jika menimbulkan kontraksi, pijatan harus segera dihentikan.
Dalam kondisi tertentu, ibu hamiljuga dilarang melakukan terapi pijat, seperti keluarnya cairan pada vagina, nyeri di daerah seputar perut, morning sickness, demam, diabetes, pre-eklampsia, tekanan darah tinggi, juga pada ibu yang mempunyai penyakit menular.
Lakukan pijatan dengan posisi telentang atau duduk, serta jaga agar selama proses pemijatan, kondisi kandungan tidak mengalami masalah. Saat memijat bagian panggul, pantat, dan punggung, sebaiknya dilakukan dengan posisi miring, baik ke kanan maupun ke kiri, sedang saat memijat bagian kepala, bahu, tangan, betis serta paha, posisi tubuh sebaiknya terlentang atau duduk.
Posisi tubuh sebaiknya diatur terlebih dahulu sebelum dilakukan terapi pijat dan gunakan bantal sebagai penyanggah tubuh agar terasa lebih nyaman dan lebih rileks.
Proses pemijatan sebaiknya dilakukan dengan cara yang lembut, dengan mengombinasikan gerakan menekan, mengusap, menggosok, serta memutar dengan perlahan-lahan serta terkendali.
Untuk memudahkan proses pemijatan, para terapis biasanya menggunakan minyak sebagai sarana. Tanyakan kepada terapis, minyak apa yang akan dia pergunakan. Jangan ragu-ragu untuk menolak penggunaan minyak tersebut jika Anda merasa memiliki alergi pada minyak itu, atau jika Anda tidak mengetahui secara pasti kandungan yang terdapat pada minyak tersebut.
Menjadi lebih aman jika Anda membawa sendiri minyak dari rumah untuk membantu proses pemijatan, utamanya minyak yang dapat memberi kehangatan dan memperlancar aliran darah, serta bermanfaat bagi metabolisme tubuh dan membangun stimulus bagi antibodi.
Terapi pijat bagi ibu hamil memang tidak dilarang, selama dilakukan dengan benar. (*)
[zombify_post]