Anda terkejut. Sinis. Tersenyum. Atau melotot saat membaca judul tulisan ini? Semua reaksi itu adalah wajar mengingat saya akan menyampaikan hal yang tidak lazim. Hal yang sangat dikeramatkan oleh banyak penulis. Kita sepakat bahwa judul adalah wajah sebuah tulisan. Saya tegaskan bahwa 50% keberhasilan sebuah tulisan terletak pada judul. Selanjutnya, jika judul sudah mampu menarik Pembaca maka 50% lainnya, yakni isi tulisan tinggal mudahnya saja. Nah! Kenapa kok saya mengatakan hal yang keramat itu; boleh ngawur?
Begini, mari kita baca dengan kepala dingin tanpa ada rasa curiga. Saya sampaikan konteksnya terlebih dahulu. Tulisan yang saya maksudkan disini adalah jenis tulisan populer, yakni tulisan artikel yang media massa, media sosial, blog, dan sejenisnya. Pemilik media pasti menginginkan tulisan yang dimuat di media-nya memiliki ‘rating’ tinggi alias dibaca banyak orang. Disinilah pentingnya ‘kengawuran’ seorang penulis. Anda pasti bertanya; ngawur yang bagaimana?
Perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa ngawur yang dimaksud adalah ngawur yang bertanggung jawab. Apalagi ini…? Ngawur yang bertanggung jawab adalah ngawur yang memiliki dasar kontekstual yang jelas. Artikel atau opini di media massa, blog, atau media sosial lainnya cenderung berisi impresi penulis terhadap fenomena yang sedang berlangsung. Data yang komprehensif tidak perlu dimiliku seorang penulis bergaya ‘impresif’. Hal ini mengingat tulisannya bukan untuk konsumsi jurnal ilmiah.
Perlahan kita telah mengetahui alasan kengawuran yang saya maksudkan. Mengingat jenis tulisan yang akan kita tulis adalah impresi atau kesan sekilas terhadap fenomena yang sedang trending, maka pilihan kata haruslah dioptimalkan agar mampu menarik Pembaca. Jika istilah anak milenium; harus search engine optimization alias SEO. Baiklah, jangan terlalu serius memikirkan hal tersebut. Yang penting, bagaimana kita mampu merangkai pilihan kata yang mampu ‘membetot’ emosi Pembaca hingga akhirnya tidak sekedar melirik tetapi terus membaca tulisan kita hingga titik akhir.
Lantas, bagaimana ngawur yang benar itu? – Jika Anda tidak sepakat dengan istilah ‘Ngawur yang Benar’ bisa berhenti membaca tulisan ini. Mohon maaf…
Pertama, belajarlah melawan arus. Saya tidak mengajari atau mengajak Anda menjadi radikal atau teroris. Melawan arus dalam konteks ini adalah arus kreatifitas. Sebuah pertanyaan harus Anda jawab ketika mulai berencana menulis, yakni; mampu tidak saya membuat sudut pandang atau perspektif yang berbeda dengan banyak orang? Tulisan akan menjadi menarik manakala Anda mampu menyajikan sudut pandang yang berbeda dengan kebanyakan orang. Implikasinya, pilihan kata, rangkaian kalimat, hingga gaya Anda menulis akan berbeda.
Kedua, hancurkan zona nyaman Anda. Memang agak ekstrim, saya menggunakan kata ‘hancurkan’. Ini adalah persoalan banyak penulis bahwa zona nyaman adalah pembunuh berdarah dingin kreatifitas. Zona nyaman ini juga yang membuat Anda tidak mau melawan arus. Sekaligus zona nyaman ini juga yang membuat Anda tidak berani melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda. Latihlah diri Anda untuk sesering mungkin melakukan tantangan untuk menemukan hal berbeda tentu dalam konteks kreatifitas.
etiga, belajar imajinasikan ekspresi Pembaca. Mengapa begitu? Baca sekali lagi paragraf pembuka atau awal tulisan saya ini. Disitulah saya sedang mengimajinasikan ekspresi Pembaca karena saya sedang ‘ngawur’ membuat rangkaian kata dalam judul yang tidak lazim. Apa yang saya sampaikan dalam judul tentu berlawanan dengan kebanyakan penulis. Secara teori –yang saya tahu—judul tidak boleh terlalu panjang, tidak boleh bertele-tele, pilihan katanya jelas dan tidak bombastis, serta harus mencerminkan isi. Nah! Skolastik sekali..hehe alias sangat terpelajar sekali tuntunan teori membuat judul. Saya ingin menabraknya; bagaimana jika saya ngawur dalam membuat judul? Tentu ngawur yang tetap berpedoman bahwa judul adalah cermin isi. Hanya pilihan kata dan sedikit memberi tantangan imajinatif kepada Pembaca agar bereaksi yang berujung pada rasa penasaran.
Inilah tujuan besarnya. Jika judul mampu membuat Pembaca penasaran, otomatis 50% tulisan Anda berhasil. Nah! Selamat ngawur dan semoga sukses dalam menulis. **