Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti bagi seluruh umat muslim di dunia.
Di mana umat muslim menunaikan ibadah puasa selama kurang lebih 30 hari lamanya untuk menuju hari kemenangan yaitu Hari Raya Idulfitri.
Perayaan lebaran, identik dengan pembagian THR (Tunjangan Hari Raya).
Berdasarkan Permenaker 6/2016, PP 36/2021, dan SE Menaker Nomor M/6/HK.04/IV/2021, perusahaan wajib memberikan THR bagi seluruh buruh dan pekerjanya.
Besaran yang didapat bagi pekerja dan buruh menurut Permenaker 6/2021 adalah pekerja dengan masa kerja 12 bulan atau lebih, mendapatkan sebesar satu bulan gaji bersih tanpa tunjangan.
Lalu bagi pekerja dan buruh yang masih dalam masa kerja kurang dari 12 bulan mendapatkan tunjangan secara proposional dengan perhitungan yang disesuaikan dengan gaji yang mereka peroleh.
Dengan adanya pemberian THR ini tentunya para pekerja dan buruh harus melakukan budget and saving.
Tujuannya adalah membiasakan diri dalam mengatur pengelolaan keuangan yang sehat.
Berikut beragam cara, yang bisa dilakukan dalam menerapkan budget and saving THR bagi para pekerja, khususnya pekerja muda.
1. Meningkatkan Pemahaman Manajemen Keuangan Sederhana
Hal tersebut perlu dilakukan agar kita para pekerja milenial, melek akan apa itu manajemen keuangan.
Menurut pengamat digital lifestyle, Ben Soebiakto, generasi milenial cendurung memiliki gaya hidup yang sangat konsumtif.
Disebabkan generasi tersebut berada pada tahap first jobbers atau orang yang sedang memasuki usia 20 yang baru memiliki pendapatan dan pekerjaan untuk pertama kalinya.
Maka dari itu penting bagi para pekerja milenial, agar meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan secara sederhana.
Tujuannya agar mereka memahami, langkah apa yang tepat dalam melakukan budget and saving sesuai dengan pribadi mereka.
2. Melakukan Budget and Saving
Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah 50% untuk investasi dengan tetap jeli apakah tempat kita berinvestasi tergolong aman atau tidak, 20% untuk berlibur, belanja, nongkrong dsb, 20% lainnya untuk dana darurat serta 10% untuk berbagi.
3. Minimalisir Pembelian Aset yang Turun Nilainya
Aset yang dimaksud salah satunya adalah mobil.
Maksudnya adalah gunakanlah tunjangan tersebut untuk aset yang memang kita butuhkan, dengan disesuaikan kemampuan ekonomi masing-masing.
Serta hindari gengsi hanya untuk show off barang yang kita miliki. Cukuplah hidup minimalis namun dengan tetap memiliki sirkulasi pengelolaan keuangan yang sehat.
4. Digunakan untuk Modal Usaha
Di zaman teknologi dan informasi yang semakin luas ini, tentunya para milenial yang memiliki pemikiran kreatif, dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk membuka bisnis, agar menambah pemasukan.
Namun kita harus melakukan perencanaan dengan matang, agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Mengurangi Pengeluaran yang Kurang Penting
Jika seorang memiliki uang yang berlebih tanpa diimbangi dengan kebiasaan manajemen keuangan yang sehat.
Tentunya orang tersebut memiliki keinginan untuk membeli barang hanya untuk kesenangan semata.
Hal tersebut jika tidak kita cegah maka akan berdampak buruk yaitu terbiasa menghilangkan stres dengan belanja tanpa memikirkan apakah uang yang masih dimiliki mampu digunakan untuk bertahan hidup beberapa hari selanjutnya.
Syukur jika kita memiliki rekening yang berbeda. Namun, jika tidak, kita akan kebingungan apabila uang tersebut habis dan kita tidak memiliki tabungan yang cukup.
6. Pastikan Membayar Cicilan dengan Tepat Waktu
Ada beberapa dampak jika kita tidak disiplin dalam membayar cicilan tersebut yaitu, jika kita melakukan pengajuan pinjaman ke bank, maka bank bisa saja menolak, dikarenakan riwayat pembayaran cicilan nasabah pernah mengalami penunggakan.
Hal tersebut menjadi pertimbangan pihak bank untuk menilai, apakah nasabahnya dapat bertanggung jawab terhadap cicilannya ataupun malah menunggak.
Jika dirasa memiliki cicilan maka gunakanlah tunjangan tersebut untuk melunasi cicilan yang dimiliki agar riwayat cicilan kita aman, sehingga dapat melakukan pengajuan kepada pihak bank untuk cicilan rumah atau cicilan yang lainnya.
Dari beberapa cara tersebut tentunya dapat disesuaikan kembali dengan kondisi ekonomi yang dimiliki.
Dengan harapan bahwa generasi milenial tidak hanya kreatif tapi juga mampu mengendalikan sikap hidup yang konsumtif dengan menerapkan manajemen keuangan yang sederhana agar meningkatkan siklus personal finance, yang bisa diterapkan pada saat penerimaan Tunjangan Hari Raya dari perusahaan.