Selain dibangun oleh unsur intrinsik, cerpen juga memiliki unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik dalam cerpen merupakan unsur di luar cerita yang secara tidak langsung memengaruhi dan juga ikut membangun jalannya cerita dalam cerpen. Unsur ekstrinsik yang dimiliki cerpen dapat memberikan warna, rasa, dan nada yang khas. Unsur ekstrinsik juga dapat dijadikan sebagai realitas sosial objektif suatu masyarakat tempat cerpen tersebut dilahirkan.
Setidaknya, terdapat 3 unsur ekstrinsik yang dimiliki teks cerpen. Unsur-unsur tersebut ialah latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai yang terkandung di dalam cerpen. Berikut merupakan uraian unsur-unsur ekstrinsik yang dimiliki cerpen.
1. Latar belakang masyarakat
Unsur ekstrinsik latar belakang masyarakat merupakan kondisi masyarakat sekitar tempat cerpen tersebut lahir yang secara tidak langsung mampu memengaruhi pengarang dalam menciptakan cerpennya. Beberapa unsur yang termasuk dalam latar belakang masyarakat ialah kondisi politik, kondisi sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi.
2. Latar belakang pengarang
Selain latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang juga sangat memengaruhi jalannya cerita dalam cerpen atau bagaimana cerpen tersebut diciptakan. Unsur-unsur yang dapat memengaruhi pengarang dalam menciptakan cerpen, diantaranya ialah riwayat hidup pengarang, kondisi psikologi pengarang, hingga aliran sastra pengarang.
a. Riwayat hidup pengarang
Riwayat hidup pengarang merupakan biografi atau perjalanan hidup yang telah dilewati oleh pengarang. Perjalanan hidup yang telah dilewati oleh pengarang ini, seperti keadaan keluarga, finansial, pendidikan, kondisi tempat pengarang tumbuh, dan sebagainya, akan memengaruhi cara berpikir pengarang hingga sudut pandang pengarang dalam menuliskan cerpennya. Selain itu, riwayat hidup pengarang juga dapat memengaruhi gaya bahasa pengarang dalam membangun cerita dalam cerpen.
b. Kondisi psikologis pengarang
Kondisi psikologis pengarang dapat diartikan sebagai motivasi atau kondisi jiwa pengarang ketika menulis cerita. Kondisi psikologis pengarang dapat memengaruhi rasa, nada, atau suasana cerita yang dibangun.
c. Aliran sastra pengarang
Aliran sastra yang diyakini oleh pengarang akan sangat berpengaruh terhadap cerpen yang dihasilkannya. Unsur ekstrinsik ini akan berpengaruh juga terhadap gaya penulisan hingga genre cerita yang dibangun dalam cerpen.
3. Nilai yang terkandung di dalam cerpen
Setiap cerpen pasti memiliki nilai yang diharapkan dapat memengaruhi pembaca. Unsur ekstrinsik nilai ini disampaikan oleh pengarang secara implisit melalui tokoh, alur cerita, ataupun unsur-unsur intrinsik yang lain. Beberapa nilai yang biasa terkandung dalam cerpen ialah nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya.
a. Nilai agama
Nilai agama yang terkandung dalam cerpen berkaitan dengan ajaran agama yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi pembaca.
b. Nilai sosial
Nilai sosial merupakan pembelajaran sosial yang dapat dipetik oleh pembaca melalui interaksi tokoh, hingga lingkungan sekitar tokoh.
c. Nilai moral
Nilai moral berkaitan dengan standar baik atau buruk perilaku atau etika masyarakat yang direpresentasikan dalam cerpen.
d. Nilai budaya
Nilai budaya sebagai salah satu unsur ekstrinsik cerpen berkaitan dengan kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang direpresentasikan dalam cerpen.
Unsur-unsur ekstrinsik dalam cerpen tersebut saling berkaitan dan saling berhubungan, baik antarunsur ekstrinsik maupun dengan unsur intrinsik, yang ikut memengaruhi dan ikut membangun cerita.