KPAI Bogor adalah lembaga independen yang dibentuk untuk meningkatkan efektifitas penyelenggara program perlindungan anak. Instansi ini berupaya menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan anak, mulai dari edukasi, penanganan kasus kekerasan, pendampingan, hingga advokasi kebijakan.
Visi dan Misi KPAI Bogor
Dalam menjalankan tugasnya, Komisi Perlindungan Anak Bogor membawa visi penting untuk mewujudkan tingkat kualitas hidup yang lebih baik di tahun 2027. Visi tersebut akan diwujudkan dalam beberapa misi krusial.
Pertama, instansi berupaya untuk membantu pemerintah kota demi meningkatkan kualitas hidup anak yang lebih baik lagi. Instansi juga siap mengawal dan mengawasi implementasi forum SPPA Terpadu.
Peradilan Pidana Anak (SPPA) ini menjadi wadah penting untuk berkoordinasi terkait masalah hukum anak. Terlebih, untuk menjamin agar hak-hak anak terpenuhi, baik dari awal proses hukum hingga selesai dan kembali ke pihak keluarga.
Lebih lanjut, KPAI Bogor membawa misi untuk mengawasi implementasi perlindungan khusus anak. Hal ini dilakukan dengan menguatkan jejaring kerja dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka.
Terakhir, instansi terus mendukung keterlibatan organisasi dalam mendukung setiap hak-hak anak. Segala upaya terus dilakukan untuk menjamin kesejahteraan hidup mereka.
Bukti Kinerja KPAI Bogor dalam Melindungi Hak-hak Anak
Hingga saat ini, ada berbagai tindakan kekerasan yang sering kali menimpa anak-anak. Padahal, anak adalah generasi penerus yang seharusnya dilindungi, baik itu ketika di rumah, sekolah, maupun berbagai kegiatan online mereka.
Menanggapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hadir menjadi lembaga penting untuk menangani berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi dan pelecehan berbahaya bagi anak. Hal inilah yang juga dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Bogor. Berikut beberapa tindakan yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Bogor dalam menjamin hak setiap anak.
1. Mewujudkan Kota Ramah Anak
Komisi Perlindungan Anak Bogor hadir menjadi garda terdepan untuk melindungi anak di wilayah Bogor dan sekitarnya. Di tengah perkembangan kota yang semakin pesat, instansi ini berupaya untuk terus memastikan bahwa setiap anak bisa tumbuh, belajar, dan bermain dengan aman. Tentu, tanpa risiko kekerasan ataupun diskriminasi lainnya.
Sebagai bagian dari lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia, instansi terus berperan aktif dalam menerima berbagai laporan dari masyarakat. Selain itu, instansi juga melakukan pendampingan bagi korban kekerasan.
Berbagai edukasi juga digalakkan untuk menciptakan lingkungan kota yang ramah anak. Hal ini terwujud dengan sosialisasi di sekolah, seminar parenting, hingga kampanye kesadaran lainnya.
2. Program Duta Ayah dan Duta Bunda
Data menunjukkan bahwa kekerasan anak di Kota Bogor menunjukkan peningkatan pada November 2025. Berdasarkan data pengaduan, mayoritas pelaku adalah orang yang cukup dikenal oleh korban.
Berdasarkan kasus tersebut, KPAI Bogor menyoroti minimnya peran ayah dalam pendampingan anak. Hal ini terbukti, baik dalam proses pelaporan maupun penanganan kasus. Mayoritas seluruh proses pendampingan hanya dilakukan oleh ibu.
Menanggapi fenomena tersebut, Komisi Perlindungan Anak Bogor telah menjalankan program duta selama seminggu terakhir. Program ini berlangsung dengan menghadirkan duta ayah dan duta bunda untuk memperkuat peran orang tua dalam perlindungan anak.
3. Turut Memperingati HAN 2025
Komisi Perlindungan Anak Bogor turut serta dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung dengan memberikan penghargaan kepada 15 duta anak.
Acaranya sendiri berlangsung meriah di Aula RRI Bogor. Di mana, kegiatan dihadiri langsung oleh komisioner KPAI RI, DPRD, wakil wali kota, serta aktivitas perlindungan anak lainnya.
Duta anak yang terpilih diharapkan bisa menjadi teladan dan suara bagi para teman sebayanya. Instansi juga berharap agar penghargaan ini bisa menjadi penggerak perlindungan anak yang lebih aktif lagi, khususnya di Kota Bogor.
4. Kerjasama dengan Pemerintah Setempat
Sebelumnya, Wali Kota Bogor beserta KPAI setempat bekerja sama untuk memberikan pendampingan khusus kepada anak. Hal ini dilakukan dengan mengirim sekitar 100 pelajar nakal ke barak pada Juni 2025 lalu.
Langkah tersebut merupakan upaya pembinaan untuk mengatasi kenakalan anak yang sudah tidak bisa dikontrol para orang tua. Pembinaan ini melibatkan guru, dinas pendidikan, KPAI, dan psikolog profesional. Di mana, pembinaan yang berlangsung tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis dan edukatif.
KPAI Bogor terus berupaya untuk melakukan berbagai tindakan aktif dalam melindungi hak-hak anak di wilayah setempat. Inisiatif yang dilakukan berlangsung dengan kegiatan sosialisasi, seminar parenting, dan kampanye lainnya. Informasi lebih lanjut terkait Komisi Perlindungan Anak Bogor bisa kunjungi situs resmi kpai-bogor.com





































