Dikabarkan utusan bidang nuklir dari tiga negara akan mengadakan pertemuan di Indonesia untuk membahas masalah nuklir Korea Utara Pada hari ini, Selasa tanggal 13 Desember 2022.
Kimm Gunn, Perwakilan Khusus untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea, menjadi tokoh yang hadir dalam pertemuan trilateral yang diadakan di Jakarta tersebut.
Tokoh yang turut hadir dalam pertemuan itu adalah pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang Takehiro Funakoshi dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim.
Dalam pertemuan hari pada hari ini, ketiga pihak berencana untuk mengungkapkan penilaian mereka tentang situasi di Semenanjung Korea dan membahas proses denuklirisasi Korea Utara.
Ketiga negosiator tersebut senantiasa melakukan komunikasi satu sama lain yang mendalam mengenai perkembangan nuklir Korea Utara di tengah meningkatnya tensi karena tindakan rezim Korea Utara yang lebih agresif.

Sebelumnya Ada Pertemuan Bilateral Membahas Nuklir Korea Utara
Sebelumnya pada kemarin, hari Senin tanggal 12 Desember 2022, telah ada pertemuan bilateral antara Duta Besar AS Sung Yong Kim dengan utusan Korea Selatan Kimm Gunn.
Selanjutnya, setelah pertemuan trilateral ini, utusan Korea Selatan Kimm Gunn akan mengadakan pembicataan dengan utusan Jepang Takehiro Funakoshi.
Padra pejabat yang membidangi urusan nuklir tersebut selama tahun 2022 ini telah mengadakan beberapa kali pertemuan trilateral secara tatap muka.

Sejak utusan nuklir Korea Selatan Kimm Gunn memegang jabatannya, total telah ada sebanyak tiga kali pertemuan, yang dilaksanakan pada bulan Juni, Juli, dan September.
Pada bulan September tahun 2022 lalu, dilansir dari media KBS, Kim Gunn juga telah bertemu dengan perwakilan NATO untuk membahas proses denuklirisasi Korea Utara.
Pada kesempatan tersebut, Kim Gunn menyatakan bahwa Korea Selatan terus mengupayakan pencegahan ancaman nuklir Korea Utara.
Kim Gunn juga menyatakan bahwa Korea Selatan mendorong upaya penghentian program pengembangan nuklir demi terwujudnya denuklirisasi Korea Utara melalui proses dialog dan diplomasi.
*Ilustrasi nuklir di gambar header artikel ini bersumber dari pixabay