Apa dampak Pandemi COVID-19 yang paling anda rasakan? Ya, tak bisa dipungkiri, Pandemi COVID-19 membawa dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia di berbagai negara. Mulai dari masalah kesehatan, perekonomian, dan sosial. Masalah tersebut juga membawa pengaruh pada kesehatan mental seseorang. Kesehatan mental juga sangat penting, karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan sebaliknya.
Kesehatan mental ini merupakan suatu kondisi dimana psikis, emosional, dan perilaku seseorang dalam keadaan seimbang. Bentuk kesehatan mental ada berbagai macam, seperti seseorang yang memiliki mental yang sehat dapat memanfaatkan potensi dirinya dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain (Darojah, 1975). Selain itu, orang yang memiliki kesehatan mental yang baik biasanya mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik, melakukan aktivitas secara normal, serta mampu mengendalikan atau mengontrol emosi, pikiran, dan perbuatannya.
Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu kesehatan mental seseorang, seperti faktor biologis dan psikologis. Contoh faktor biologis, yakni genetik, otak, sensorik, dan fisik. Sedangkan faktor psikologis berkaitan dengan pikiran dan perasaan (emosional), contohnya di masa pandemi ini banyak orang yang mengalami gangguan kecemasan dan depresi karena kesepian, takut terhadap wabah, serta stress kehilangan keluarga dan pekerjaan.
Apa yang akan terjadi apabila seseorang mengalami gangguan mental? Gangguan mental dapat menimbulkan banyak masalah, baik pada fisik maupun psikis. Contohnya seseorang menjadi sulit berkonsentrasi, merasa senang atau puas apabila menyakiti diri sendiri dan orang lain, kesulitan menjalin hubungan sosial, sistem kekebalan tubuh menurun, dan masih banyak lagi.
Nah, bagaimana sih cara menjaga kesehatan mental itu? Cara yang paling utama dalam menjaga kesehatan mental adalah dengan mengenal dan berdamai dengan diri sendiri. Namun, adapula beberapa tips jitu untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi, yaitu:
1. Hidup teratur
Hidup teratur bisa dengan rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan mengkonsumsi makanan bergizi. Olahraga merupakan aktivitas yang dapat memicu hormon endorfin. Hormon endorfin merupakan hormon alami tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari, serta berperan membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang. Kemudian mengkonsumsi makanan yang bergizi juga sangat penting, karena agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, istirahat yang cukup selama 7-9 jam, dapat menjaga kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati loh.
2. Love your self
Beberapa orang menyalahartikan makna love your self tersebut menjadi egois, narsis, dan juga sombong. Padahal makna yang sebenarnya adalah menghargai diri sendiri. Contohnya dengan menghargai segala pencapaian diri, perbanyak bersyukur, dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan cara hidup mindfulness agar dapat mengontrol perasaan insecure yang berlebihan terhadap orang lain, serta memilih lingkungan yang suportif dan membawa dampak positif bagi diri sendiri.
3. Meningkatkan potensi diri
Kenali diri sendiri dan tingkatkan kemampuan atau potensi diri agar hidup lebih bermakna, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kemampuan atau keterampilan tersebut dapat membantu untuk memperoleh penghasilan di masa pandemi ini loh. Contohnya seseorang yang memiliki minat dan bakat di bidang IT, bisa menjadi seorang analis data dan analis sistem.
4. Regulasi diri
Regulasi diri adalah kemampuan individu untuk mengarahkan dirinya dengan berbagai macam cara untuk menuju sasaran penting (Fitzsimons & Bargh, 2004). Maksud dari regulasi diri ini adalah kita harus fokus pada sasaran yang dianggap penting, belajar beradaptasi dengan keadaan, serta mengevaluasi pencapaian dengan tujuan tercapainya kesuksesan. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu pikiran, emosi, dan tindakan anda, seperti komentar buruk dari orang lain. Nah, hal yang bisa anda lakukan adalah dengan detoks media sosial dan menjaga jarak dengan toxic people.
5. Menjalin hubungan baik dengan orang sekitar
Anda perlu menjalin hubungan baik dengan orang lain ataupun orang terdekat, seperti orang tua, sahabat, maupun guru. Karena apabila anda membutuhkan bantuan atau tempat curhat, mereka adalah orang pertama yang anda cari. Keberadaan orang lain dapat membuat seseorang merasa berharga dan diperhatikan, serta mendapatkan jejaring sosial, dukungan, dan arahan untuk menguatkan dirinya menghadapi tantangan (Shahzad, Begum & Malik, 1990).
Yuk, mari jaga kesehatan mental sejak dini. Karena apabila seseorang memiliki kesehatan mental yang baik, maka hidupnya akan terasa tenang, damai, dan tentram baik secara emosional, psikis, maupun sosial. Selain itu, kesehatan mental juga sangat berpengaruh pada kesehatan fisik loh. Oleh karena itu, apabila kondisi mental sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, lebih baik segera pergi ke psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Source :
https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/917-kesehatan-mental-pada-masa-pandemi
https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/401-regulasi-diri
https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/903-dari-insecure-jadi-i-m-secure