Diantara kalian pasti banyak sekali yang mempunyai hobi traveling. Salah satu yang paling diminati oleh banyak orang saat ini adalah mendaki gunung. Sudah bukan hal langka jika anak muda jaman sekarang banyak yang menggemari kegiatan mendaki gunung.
Apalagi sejak munculnya sebuah film pendakian pada tahun 2012. Dalam film tersebut menceritakan sekumpulan sahabat yang ingin mencoba hal baru karena jenuh dengan keseharian mereka.
Salah satu dari mereka pun mempunyai ide untuk mendaki sebuah gunung yang katanya merupakan salah satu gunung tertinggi di pulau Jawa. Ditambah sekarang ini banyak sekali alat- alat pendakian dengan variasi yang bermacam- macam. Selain itu harganya juga cukup terjangkau dari semua merk yang ada.
Namun yang kadang membuat miris adalah banyak dari pendaki – pendaki masa kini yang kurang mengerti kondisi. Banyak kejadian tentang hilangnya seorang pendaki, entah karena tersesat, tidak memahami medan, atau tidak mampu melakukan koordinasi dengan baik.
Selain itu edukasi tentang istilah dalam dunia pendakian masih sangat kurang. Fungsinya untuk apa sih kita harus mengenal banyak istilah ? Istilah dalam pendakian kadang sangat penting untuk diketahui, selain sebagai bagian dari koordinasi antar kelompok, juga agar tidak terjadi miss komunikasi terhadap sesama pendaki atau dengan petugas wilayah gunung itu sendiri. Berikut adalah beberapa istilah dalam pendakian.
SIMAKSI
Pasti sering dengar istilah ini, Surat ijin masuk wilayah konservasi atau Simaksi biasanya diperlukan saat ingin mendaki beberapa wilayah pegunungan yang ada di Indonesia. Simaksi dibutuhkan karena selain sebagai data bagi para pendaki, karena wilayah tersebut masih masuk dalam kawasan hutan lindung atau wilayah konservasi.
Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan ketertiban dalam pemanfaatan dan menjaga serta mempertahankan keberadaan kawasan suaka alam. Jadi simaksi sangatlah penting ketika kita akan melakukan pendakian di wilayah- wilayah yang masuk dalam daerah konservasi.
Penempatan Tim Pendakian
Nah, salah satu point penting ketika mendaki secara kelompok adalah mampu mengkoordinasi dan membagi tugas masing- masing orang demi keutuhan seluruh tim pendaki. Biasanya dalam sebuah kelompok pendakian masing- masing orang akan mendapat bagiannya sendiri. Kemudian akan diurutkan sesuai tanggung jawabnya. Urutan dalam pendakian gunung sendiri adalah sebagai berikut :
Yang pertama adalah Navigator, mereka bertugas sebagai penunjuk jalan dan bertanggung jawab atas rute pendakian agar bisa sampai puncak dan selamat hingga kembali ke basecamp
Kedua adalah Leader, dimana ia berposisi sebagai pemimpin rombongan yang memberi komando dan interuksi terhadap seluruh hal berkaitan dengan kelompok pendaki. Leader ini diibaratkan pemimpin tertinggi dalam kegiatan mendaki gunung.
Selanjutnya ada Chef atau tukang masaknya di kelompok pendakian. Biasanya orang yang ditunjuk sebagai chef memahami betul apa saja nutrisi yang dibutuhkan selama melakukan pendakian dan paham penuh atas pembagian porsi makan dan minum masing- masing anggota.
Chef ini biasanya berjalan beriringan dengan bagian logistik, sebab ia yang akan bertanggung jawab atas kebutuhan logistik kelompok pendakiannya. Logistik ini sangat penting, terutama untuk kelompok pendaki yang mungkin bisa melakukan pendakian sampai beberapa hari gunung- gunung tertentu.
Dibagian belakang sebelum akhir ada follower yang tugasnya hanya mengikuti aturan mendaki. Biasanya dia adalah pendaki pemula yang memang baru pernah merasakan sensasi dan lelahnya mendaki gunung
Terakhir dibelakang sendiri ada sweeper yang bertugas mengawasi seluruh anggota dalam kelompok pendakian. Tanggung jawab yang besar bagi sweeper karena keutuhan kelompok menjadi salah satu tanggungan berat baginya. Apalagi kita sadar betul banyak kejadian- kejadian hilangnya para pendaki karena terpisah dari rombongan mereka.
Treking
Istilah ini mengacu pada kegiatan berjalan pada saat pendakian. Biasanya istilah ini digunakan saat akan memulai perjalanan mendaki baik itu setelah beristirahat atau baru memulai perjalanan dari basecamp.
Ranger
Ranger sendiri adalah seorang penjaga pos. Biasanya seluruh pelaporan dalam kegiatan mendaki yaitu melalui para ranger atau penjaga pos. Di lain hal para ranger ini juga biasa bertugas sebagai pengganti Timsar saat ada kejadian tidak menyenangkan di Gunung.
Sebab pertolongan pertama pada para pendaki memang harus diupayakan semaksimal mungkin, apalagi jika terjadi hal- hal yang berakibat fatal dan darurat.
Tiktok
Ini bukan aplikasi yang sedang booming belakangan ini. Istilah tiktok atau bisa juga disebut tektok mengacu pada pendakian yang dilakukan secara singkat. Kegiatan pendakian ini biasanya dilakukan di kawasan gunung- gunung yang dapat dijangkau puncaknya hanya dalam satu hari.
Bisa juga digunakan untuk kegiatan pendakian singkat yang tidak memakan waktu sampai sehari penuh, walaupun gunung tersebut harus memerlukan waktu berhari- hari guna mencapai puncak. Arti lain yang lebih dasar, tektok mengacu pada kegiatan pendakian menuju puncak namun hanya sebentar dan langsung turun gunung.
Shelter
Berbeda dengan Pos, banyak orang salah kaprak mengartikan Shelter dengan Pos. Perbedaan yang paling mencolok dari kedua tempat ini adalah kondisi tempatnya yang memang diperuntukan sebagai mana mestinya.
Untuk Pos sendiri biasanya hanya mengacu pada tempat istirahat atau tempat singgah sementara. Maka dari itu, beberapa gunung kadang menempatkan pos- pos mereka ditempat yang lapang tanpa ada apapun disana, sekedar untuk istirahat.
Sementara untuk shelter sendiri biasanya bisa digunakan sebagai salah satu tempat perlindungan yang aman dan bisa untuk bermalam beberapa pendaki. Karena memposisikan sebuah tempat sebagai shelter juga memerlukan pertimbangan.
Selain harus aman ketika terjadi perubahan cuaca yang ekstrim, shelter juga mempunyai tempat atau bangunan yang lebih solid untuk menginap dan berlindung para pendaki. Apalagi jika kondisi dipuncak gunung memang terasa kurang aman dan tidak diperuntukan untuk membangun tenda.
Opsi Gunung
Ini istilah yang cukup penting juga dalam kegiatan pendakian. Dalam beberapa bulan di setiap tahun, gunung biasanya akan ditutup sementara untuk dibersihkan dari sampah. Apalagi jika gunung tersebut benar- benar menjadi tempat idaman para pendaki.
Tidak jarang dalam waktu 3 bulan sudah ada kegiatan bersih gunung selama beberapa kali. Opsi sendiri adalah singkatan Operasi bersih bersih, jadi walau gunung sedang tidak dalam kondisi tutup namun para ranger akan mengajak seluruh pendaki untuk ikut membantu dalam Opsi Gunung ini.
Rock
Istilah ini sering kita dengar dari para pendaki saat melewati track penuh dengan bebatuan atau tebing- tebing dengan batu yang rawan jatuh. Rock sendiri mengartikan tanda bahaya adanya reruntuhan bebatuan yang jatuh. Sehingga jika ada peringatan Rock artinya kalian diharapkan untuk berhati- hati jika ada bebatuan yang runtuh dan beresiko mengenai para pendaki.
Survivor
Pernah mendengar istilah Survivor belum kembali ? atau Survivor saat ini diperkirakan sedang berada di lokasi A, B atau C. Atau keadaan survivor saat ini sedang dalam kondisi seperti ini atau seperti itu ?
Istilah Survivor sendiri mengacu pada para pendaki yang berada dalam keadaan buruk seperti tersesat, Pingsan atau mengalami hal – hal lainnya diluar kondisi normal. Survivor juga bisa diartikan bagi para pendaki yang sedang bertahan dalam banyak kondisi buruk lain seperti terjebak dalam hujan atau berada di area yang harus mendapat pertolongan secepatnya.
SOS
Tidak hanya ada dalam lingkup pendakian, SOS ini adalah simbol bahaya yang memang ada dalam setiap kegiatan yang membutuhkan pertolongan darurat. Dalam kegiatan pendakian sendiri, SOS ini bisa menggunakan beberapa cara seperti menggunakan lampu dari tempat tinggi yang mampu dijangkau mata para ranger dan timsar atau menggunakan peluit ketika kita merasa tersesat atau salah jalur.
Demikian tadi beberapa istilah dalam pendakian. Jika kalian pernah mendaki gunung kemudian merasa ketagihan, ada baiknya untuk mengatahui berbagai istilah dalam kegiatan pendakian ini. Masih banyak istilah- istilah yang harus diketahui, namun penulis hanya memberikan beberapa istilah yang dirasa cukup penting untuk diketahui oleh para pendaki pemula.