3 Derita Orang Nggak Tegaan

Erfransdo

Setiap orang yang terlahir ke dunia mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada yang pemalu, supel, pemberani, nakal, dan segala macamnya. Kalau kata orang-orang sekitar, saya adalah tipe orang yang cukup humoris dan tidak banyak tingkah.

Tapi ada satu hal yang selalu saya rasakan sejak dahulu yaitu suka nggak tegaan sama orang. Saya selalu nggak tega sama orang dalam keadaan atau situasi tertentu. Meskipun nggak kenal sekali pun kalau doi butuh bantuan atau lagi kesusahan biasanya selalu nggak tega da nada rasa ingin membantu.

Menjadi orang yang nggak tegaan itu ada enaknya dan juga ada nggak enaknya. Kalau enaknya kita bisa lebih bersimpati dengan orang lain dan tentunya kalau kita dapat membantu sesama akan mendapatkan pahala atau hati menjadi senang.

Sementara keadaan nggak enaknya adalah kebaikan yang kita berikan terkadang menjadi bumerang atau banyak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ibaratkan sudah dikasih hati tapi mintanya jantung. Terkadang banyak yang memanfaatkan situasi tersebut. Jadinya kan serba salah.

Tipe orang yang nggak tegaan pun sebenarnya banyak macamnya. Ada tipe yang polos, tipe yang biasa-biasa saja, sampai tipe yang tegas atau mengerti situasi dan keadaan agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Bisa dibilang saya termasuk orang yang nggak tegaan namun masih tahu batasan-batasannya. Tentunya saya tidak mau dong jika dimanfaatkan oleh orang lain meskipun dalih untuk berbuat kebaikan.

Jika berbuat baik pada teman yang benar-benar memang membutuhkan bantuan, biasanya saya tidak akan sungkan untuk membantu. Atau melihat pedagang keliling yang belum laku atau kelelahan biasanya saya menyempatkan untuk membeli dagangannya meskipun tidak terlalu butuh asalkan ada uang di kantong.

Jika sekadar membeli jajanan yang harganya tidak lebih dari 5 atau 10 ribu tidak ada salahnya. Mereka para pedagang tentunya akan senang bila dagangannya ada yang membeli. Dibanding dengan minta-minta di jalanan walau tubuh masih bugar dan sehat.

Selama menjadi orang nggak tegaan sebenarnya banyak nggak enaknya atau serba salah. Ingin membantu namun sedang tidak bisa. Maka dari itu timbullah rasa penyesalan yang dalam karena tidak bisa berbuat banyak. Jika dibantu, nggak ada untuk makan atau segala macamnya. Berikut ini saya akan membagikan derita saya sebagai orang yang nggak tegaan.

1. Dimanfaatkan

Hal pertama yang diderita oleh orang nggak tegaan biasanya kebaikan yang kita berikan sering dimanfaatkan. Karena kita dianggap orang yang baik banget, jadinya beberapa dari mereka jika membutuhkan bantuan pasti akan meminta bantuan dari kita. Biasanya kasus ini sering dilakukan oleh teman dekat yang sebenarnya tidak begitu dekat-dekat amat.

Sekali dua kali masih wajar dan saya pun mengerti. Namun jika keterusan kan nggak enak juga di kita. Jadinya saya pun mencoba untuk menjaga jarak dan memberikan alasan yang logis saat tidak bisa membantu teman meskipun sebenarnya hati merasa tidak enak takut doi merasa tersinggung.

2. Menyesal saat tidak bisa membantu banyak

Derita kedua bagi orang nggak tegaan seperti saya ini yaitu ada rasa sesal di hati saat tidak bisa membantu banyak. Apalagi kalau tidak bisa membantu sama sekali. Ingin sekali rasanya membantu dan berbuat banyak saat ada orang yang meminta bantuan apalagi kerabat dekat.

Namun di saat diri sedang tidak bisa berbuat apa-apa seperti misalnya teman meminjam uang untuk pengobatan orang tuanya atau biaya kuliah, tapi kita hanya mampu membantu seadanya pasti akan ada perasaan tidak enak. Andaikan saja saya sultan bisa membiayai pengobatan orang tua teman. Tapi yang terpenting bantuan sekecil apa pun tentunya akan berarti bagi yang dibantu.

3. Sering disalahartikan

Membantu seseorang yang sedang mengalami kesulitan atau perlu dibantu biasanya mempunyai dua tujuan berbeda. Ada yang mengharap pamrih atau ada maunya, dan yang kedua tujuannya karena tulus ikhlas memang ingin membantu. Beberapa orang yang dibantu meskipun secara tidak langsung tidak meminta bantuan biasanya selalu menangkap bantuan tersebut ada arti lain.

Ada yang suuzon karena ingin merasa dipuji atau kalau dalam ranah remaja muda mudi akan dianggap suka atau bikin baper. Misalnya saja mengajak teman kuliah untuk pulang bareng naik motor. Terkadang beberapa cewek ada yang baper, padahal karena searah saja jadinya diajak pulang bareng. Hitung-hitung menambah pahala.

Kira-kira begitulah betapa menderitanya orang yang nggak tegaan. Menjadi orang yang nggak tegaan itu bukanlah suatu kelemahan juga bukan kelebihan. Kita mesti mengontrol emosi serta situasi dan keadaan. Jangan sampai sifat nggak tegaan kita yang berujung pada membantu orang lain pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh beberapa pihak. Kuncinya harus tegas dalam bertindak dan tidak mudah tertipu dengan orang lain yang memelas.