Alasan Pria Sejati Cenderung Tidak Banyak Bicara

Rain G

Setiap laki – laki di dunia ini pastinya ingin dianggap sebagai pria sejati. Sebutan ini merupakan salah satu kebanggaan yang bisa diperoleh oleh seorang laki – laki. Karena pada dasarnya ketika seorang laki – laki dianggap ataupun dikenal sebagai pria sejati, maka rasa hormat dan kekaguman akan ia peroleh dari setiap orang yang memandang. Untuk bisa dianggap sebagai pria sejati maka ada beberapa kriteria dasar yang harus dipenuhi oleh seorang laki – laki agar dianggap sebagai pria sejati.

Salah satu kriteria paling dasar dan terpenting untuk bisa dianggap sebagai pria sejati adalah cenderung  tidak “banyak bicara”. Pada umumnya pria sejati adalah mereka yang seringkali dianggap pendiam atau tidak banyak bicara. Tidak banyak bicara bukan berarti pria sejati tidak bisa berbicara panjang lebar mengenai suatu hal. Yang dimaksud dengan tidak “banyak bicara” disini adalah mereka tidak banyak bicara mengenai hal yang akan mereka lakukan ataupun mengumbar janji kemana – mana. Inilah yang membuat pria sejati dianggap cenderung tidak banyak bicara. Berikut ini penulis akan memberikan tiga alasan utama mengapa pria sejati cenderung tidak banyak bicara.

Alasan yang pertama adalah karena pria sejati tidak hanya dinilai dari perkataannya namun juga dari perbuatannya. Pria sejati adalah mereka yang perkataannya dan perbuatannya sejalan. Artinya ia merupakan orang yang berpegang teguh pada perkataannya. Ia mengatakan apa yang ia lakukan dan ia juga melakukan apa yang telah ia katakan. Hal inilah yang menimbulkan rasa hormat, segan, kekaguman bahkan rasa takut dari setiap orang kepada pria sejati. Karena mereka tahu bahwa setiap perkataannya akan ia tepati sehingga pria sejati merupakan seorang yang bisa dipegang omongannya. Salah satu istilah populer dalam bahasa inggris yang sering digunakan untuk mendeskripsikan pria sejati adalah “a man of his word” artinya orang yang menepati perkataanya.

Bayangkan jika seandainya kamu membuat masalah dengan pria sejati sehingga membuatnya marah dan ia mengancam akan melakukan sesuatu yang buruk kepada kamu. Bukankah kamu akan ketakutan setengah mati ketika mendengar ancaman darinya? Karena kamu tahu orang yang mengancam kamu adalah seorang yang menepati setiap perkataannya. Sehingga ancaman yang kamu terima bukankah sekedar ancaman kosong yang akan berlalu dengan sendirinya tanpa ada yang terjadi. Inilah yang membuat pria sejati menjadi orang yang juga ditakuti oleh musuh – musuhnya. Karena ia menepati setiap hal yang ia katakan, termasuk setiap ancaman yang keluar dari mulutnya.

Sekarang bayangkan jika si pria sejati ini adalah seorang yang banyak bicara atau mengumbar janji kemana – mana. Maka akan begitu banyak hal yang harus dia lakukan untuk menepati setiap perkataannya. Disamping menyusahkan,” banyak bicara” juga dapat meningkatkan peluang si pria sejati kehilangan integritasnya karena ada begitu banyak perkataannya yang harus ia tepati. Jika salah satu saja dari perkataannya tidak ia tepati maka konsekuensinya adalah mulai dari orang akan mempertanyakan integritasnya bahkan bisa jadi ia akan kehilangan integritasnya sebagai pria sejati tergantung dari seberapa seriusnya perkataan yang tidak ia tepati.

Alasan kedua adalah karena pria sejati selalu berpikir sebelum berbicara. Pria sejati sangat menghindari yang namanya mengatakan hal yang bodoh, terutama di depan orang banyak. Itulah sebabnya ia akan selalu berpikir sebelum berbicara. Untuk pria sejati, lebih baik diam ketimbang salah berbicara bahkan sampai mengatakan hal yang bodoh. Selain untuk menjaga integritasnya, berdiam diri juga akan mencegahnya dari mempermalukan diri sendiri dengan mengatakan hal yang bodoh. Bagi pria sejati, ia hanya akan berbicara ketika ia memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan dan ia yakin bahwa ia mengerti hal yang dibicarakannya.

Berpikir sebelum berbicara merupakan sebuah budaya yang sudah mulai memudar pada zaman sekarang. Terutama dengan berkembang pesatnya media sosial semua orang dapat mengatakan apa saja yang mereka inginkan tanpa harus berpikir. Mereka hanya perlu membuat akun media sosial palsu yang ditujukan untuk menebar berita, informasi, pendapat maupun pemikiran yang dipertanyakan kebenarannya tanpa harus memikirkan konsekuensinya. Namun bagi pria sejati ia bukanlah seorang yang bersembunyi dibalik akun media sosial yang palsu. Artinya ia siap untuk bertanggung jawab atas apa yang telah ia katakan. Itulah sebabnya sangat penting bagi pria sejati untuk berpikir sebelum berbicara.

Alasan ketiga adalah dengan berdiam diri, pria sejati bisa lebih banyak mendegarkan. Penting bagi pria sejati untuk mengetahui siapa lawan bicaranya. Terutama ketika sedang ber-adu argumen dengan seseorang. Ketika pria sejati memutuskan untuk berdiam diri dan mendegarkan lawan bicaranya, sebenarnya ia juga sedang mempelajari argumen yang sedang disampaikan oleh lawan bicaranya dan mungkin juga sedang membagun argumen didalam pikirannya yang akan ia sampaikan pada saat yang tepat untuk membungkam lawan bicaranya. Dari hal ini kita bisa belajar bahwa yang menentukan kalian memenangkan sebuah argumen bukanlah dari seberapa banyak argumen yang kalian sampaikan namun seberapa berkualitas argumen yang kalian sampaikan.

Jadi jika kalian yang membaca artikel ini merupakan para pria yang pada dasarnya tidak banyak berbicara, maka bisa saja kalian merupakan para pria yang sudah memiliki kriteria dasar dari yang namanya pria sejati. Selamat, mungkin saja apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai kelemahan, justru merupakan kekuatan terbesar kalian para pria yang membaca artikel ini. Karena dengan berdiam diri kalian akan menjaga integritas kalian sebagai pria sejati, tidak mempermalukan diri dengan mengatakan sesuatu yang bodoh dan yang tidak kalah penting, kalian memiliki salah satu senjata utama ketika ber-argumen yaitu mendengar dan mempelajari.