Tidak kenal maka tidak sayang. Mungkin lebih parah lagi, tidak kenal lalu nge-judge. Daripada berdebat kusir, mari kenal sedikit budaya orang Kristen. Orang Kristen memiliki budaya mengasihi. Budaya itu muncul dari ajarannya. Semoga kalau sudah tahu kita jadi sama-sama sadar, bahwa kasih itu tak kenal agama, suku maupun ras.
#1 Kasihilah Tuhan Allahmu
Hukum ini sudah dikenal oleh orang Yahudi yang merupakan cikal bakal orang Kristen (Matius 22:37-38). Biasanya dikenal dengan 10 Perintah Allah. Lha, kok 10 perintah tapi cuma di dalam 1 kalimat saja? Ya, karena inti dari 10 perintah Allah adalah hukum 1 kalimat ini. Yaitu mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati jiwa raga, kekuatan dan pikiran, dan mencintai sesama manusia seperti mencintai diri sendiri.
Ini adalah dasar dari seluruh hukum kasih orang Kristen. Orang Kristen sadar telah dicintai Tuhan. Seberapa besar Tuhan mencintai manusia? Sampai-sampai Ia mau mengorbankan PutraNya yang tunggal demi keselamatan umat manusia. PutraNya pun begitu mengasihi manusia sehingga Ia mau turun dari surga, menderita sampai wafat di kayu salib.
Dan sebagai orang yang sudah dicintai, maka mereka pun mau mencintai. Mencintai siapa? Jelas yang paling mudah adalah mencintai yang telah mencintai kita. Kan kalau mencintai pacar, lebih gampang daripada mencintai mantan? Jiaaaaaaah.
#2 Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri
Nah biasanya orang yang sedang dimabuk cinta tu dunia berasa indah. Mudah mencintai ketika hati dipenuhi rasa cinta. Orang yang lagi pacaran juga pasti lebih mudah untuk membantu orang lain bahkan memaafkan orang lain. Sama. Karena orang Kristen sadar telah dicintai, maka ia pun mencintai semua orang.
Seperti apa mengasihi sesama seperti dirimu sendiri? Matius 7: 12 mengatakan bahwa apapun yang kita ingin orang lain lakukan untuk kita, lakukan jugalah kepada mereka. Mudah kan? Kita tidak mau disakiti, dibohongi, diduakan, diselingkuhi, dan sebagainya. Jadi jangan lakukan ke orang lain.
Lalu siapakah sesamamu? Ini adalah pertanyaan seseorang kepada Yesus. Yesus memberikan contoh seorang Samaria yang menolong orang Yahudi yang terluka berat. Saat itu, orang Samaria dan orang Yahudi adalah musuh walau sebenarnya masih bersaudara. Orang Yahudi tidak menganggap orang Samaria sebagai manusia. Keduanya memiliki kepercayaan yang berbeda, walaupun akarnya sama. Maka hubungan keduanyalah yang dipilih sebagai contoh ekstrim agar orang Kristen mengasihi semua manusia tanpa pandang perbedaan apapun.
#3 Iman Harapan dan Kasih
Alkitab mengajarkan bahwa keutamaan orang Kristen adalah: Iman, Harapan dan Kasih. Dan yang terbesar dari ketiganya adalah Kasih (1 Korintus 13:13). Kasih apa? Lihat kembali #1.
Apa sih bukti iman? Tentu satu-satunya yang bisa memberi bukti iman seseorang ada tindakannya. Kata Alkitab: Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yakobus 214-26). Jadi iman seseorang tampak lewat perbuatannya.
Orang Kristen berusaha berbuat kasih untuk menunjukkan imannya. Iman Kristen pertama-tama bukan tampak dari bagaimana ia menyerukan kata-kata dalam Alkitab. Orang Kristen membanggakan diri sebagai pengikut Kristus bila mereka telah berbuat kasih. Jadi jangan heran kalau banyak orang Kristen kadang ogah diajak berdebat soal Alkitab.
#4 Perbuatlah Kasih Bagi yang Paling Hina
Bagi orang Kristen, yang akan masuk surga adalah orang yang tidak mengabaikan orang yang paling hina. Maka banyak orang Kristen akan berkata bahwa di wajah orang sengsara, ada wajah Kristus. Alkitab menyatakan bahwa di akhir zaman, pada pengadilan terakhir, orang akan dipisahkan.
Yang pertama adalah yang akan mendapat kebahagiaan abadi. Kita dapat menyebutnya surga. Yang masuk surga adalah orang yang memberi makan pada yang lapar, pakaian pada yang kedinginan, melawat orang sakit dan menghibur yang berduka. Sisanya akan mendapat siksaan kekal. Kita bisa menyebutnya neraka. Jadi orang mendapat siksaan kekal karena nyuekin orang yang membutuhkan (Matius 25:35-40).
#5 Kasihilah Musuhmu
Ajaran kasih terakhir adalah yang paling sulit bagi orang Kristen: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Matius 5:44). Kalau ini adalah undang-undang, maka peraturan teknisnya adalah seperti ini: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5:39)
Lebih susah lagi karena Yesus, Tuhan dan Guru orang Kristen, sudah memberikan teladan. Persis sebelum wafatNya di salib, Yesus berkata: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23:34). Nah kalau sudah begini kan jadi tidak ada alasan untuk orang Kristen untuk bilang: “mana bisa mengasihi musuhku?”