Selamat pagi sobat Digstraksi, Di manapun Anda berada jangan pernah mengabaikan makna dari senyuman karena dapat memberikan pancaran kepada diri sendiri maupun orang lain untuk selalu menjadi awet muda. Tanpa terasa dalam hitungan beberapa hari lagi tahun 2020 akan segera berakhir dan ada sebuah festival yang dirayakan oleh seluruh etnis Tionghoa di manapun berada, termasuk Indonesia, yaitu Festival Dong Zhi. Dalam suatu festival pasti ada asal usul mengapa festival ini dapat muncul dan harus dirayakan. Selain itu, dalam festival ini hal apa saja yang dilakukan. Semua informasi yang berhubungan dengan festival tersebut akan dibahas secara tuntas dalam penulisan artikel kali ini. Selamat membaca!
Apa itu Festival Dong Zhi?
Dalam Bahasa Mandarin, penulisan karakter untuk festival tersebut adalah 冬至 (dōng zhì) yang terdiri dari kata 冬 (dōng) yang memiliki arti sebagai musim dingin dan kata 至 (zhì) yang memiliki arti telah tiba. Dalam Bahasa Inggris festival ini disebut sebagai Winter Solstice. Festival ini akan jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahun (secara kalender Masehi). Festival menjadikan hari di mana waktu siang menjadi terpendek dan waktu malam menjadi terpanjang khusus belahan bumi utara. Jika semakin ke arah utara, maka waktu siang menjadi semakin pendek dan waktu malam menjadi semakin panjang. Festival ini menjadi tanda titik balik atau puncak musim dingin. Setelah melewati festival ini, maka waktu siang perlahan – lahan kembali menjadi lebih panjang. Untuk tahun ini, Festival Dong Zhi dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2020.
Asal usul Festival Dong Zhi?
Festival Dong Zhi berawal dari seorang raja yang ingin membangun istana, beliau memanggil semua tukang terbaik dari seluruh negeri untuk membangun istana dan memberikan gelar Da Shi Fu (大师傅) memiliki arti orang yang ahli dalam bidang tertentu. Berita tersebut sampai terdengar di telinga tukang masak, sehingga dia juga mau memperoleh gelar dari raja, tetapi tukang masak dikucilkan sama tukang bangunan karena tukang masak bukan suatu keahlian, sehingga tidak perlu gelar dari raja. Pada akhirnya hati tukang masak menjadi sedih dan meninggalkan istana.
Setelah kepergiaan tukang masak, tukang bangun istana mulai bekerja dan membangun istana dalam keadaan musim dingin, sehingga tukang bangun istana merasa kelaparan dan mencari makanan di dapur pun tidak ada makanan yang dapat dimakan. Meskipun lapar, tetapi tetap melanjutkan pembangunan istana dan akhirnya menjadi terhambat karena sudah banyak mati kelaparan dalam pembangunan istana yang dingin. Akhirnya raja, memanggil tukang masak dan setelah selesai pembangunan istana ini, raja juga akan memberikan gelar yang lebih kepada tukang masak tersebut.
Tukang masak hanya melihat beras ketan dan sejumlah bumbu masak, sehingga tukang masak berpikir untuk memasak bola – bola yang disebut onde – onde dibuat dengan warna putih dan merah, dihidangkan kuah manis dan jahe. Akhirnya tukang bangun itu memiliki kekuatan dan melanjutkan pembangunan istana dan akhirnya selesai sebelum perayaan musim semi.
Apa yang dilakukan saat Festival Dong Zhi?
Saat festival ini, untuk wilayah China bagian Utara, masyarakat akan makan dumplings atau pangsit, sedangkan wilayah China bagian Selatan, masyarakat akan makan onde – onde yang terbuat dari beras ketan. Selain dari 2 (dua) macam yang disebutkan, menurut website www.travelchinaguide.com ada beberapa makanan yang dikonsumsi saat Festival Dong Zhi ini berlangsung, yaitu wonton atau pangsit yang dimasak dalam ukuran kecil dan biasanya diisi dengan daging dan dikonsumsi oleh masyarakat di Suzhou, mutton soup atau sup kambing dikonsumsi oleh masyarakat di area Shandong dan sekitarnya. Makanan yang dimakan selama festival ini adalah makanan yang bersifat menghangatkan tubuh karena musim dingin suhu di negara China sangat dingin.
Selain itu, dalam Festival Dong Zhi juga melakukan pemujaan kepada dewa dan leluhur yang telah meninggalkan manusia dari dunia ini sebagai bentuk pengucapan syukur karena telah berhasil melewati kehidupan satu tahun. Bentuk penghormatan kepada leluhur dilakukan dengan cara sembahyang dan meletakkan beberapa makanan di altar. Semua hal itu dilakukan untuk menghormati para leluhur. Setelah itu, dilakukan acara kumpul – kumpul dengan keluarga, sehingga terciptanya kekeluargaan dan kebersamaan.
Bagaimana dengan Festival Dong Zhi untuk Etnis Tionghoa Indonesia?
Untuk Etnis Tionghoa Indonesia, masyarakat makan onde – onde karena masyarakat Tionghoa Indonesia lebih mengadopsi budaya China bagian Selatan, sehingga setiap tahun makanan ini menjadi makanan wajib dikonsumsi setiap ada festival ini. Tahun ini, penulis membuat onde – onde tidak menggunakan isi dan hanya ditaburi kacang yang dihancurkan sama gula merah yang hangat supaya terasa manis dan hangat. Tesktur lengket dengan harapan makan – makanan ini menjadikan saya dan orang disekitar menjadi lebih kompak dan bersatu serta semangat bersama melewati tahun 2021 yang akan datang, meskipun saat ini pandemic tetapi tetap luangkan waktu untuk melakukan sembahyang para leluhur dan kumpul dengan keluarga dekat.
Demikianlah penulisan artikel pada hari ini, semoga dapat berguna kepada pembaca. Jika mau sharing pengalaman untuk festival ini dapat kirim melalui kolom komentar. Jika ada kritik dan saran dapat juga diinfokan melalui kolom komentar. Jika ada info yang kurang lengkap Anda dapat mengirimkan melalui kolom komentar. Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh penulis secara sengaja maupun tidak sengaja mohon maaf atas sebesar – besarnya. Semoga hari ini menjadi hari bermakna bagi kita semua. Jangan lupa makan onde – onde ya! 冬至节快乐 (dōng zhì jié kuài lè)