Mungkin kalian pernah mengalami ketika sedang mendengarkan lagu favorit di layanan streaming lagu online seperti Spotify, ingin lanjut ke lagu berikutnya tetapi tidak bisa bebas memilih karena bukan merupakan pelanggan premium dan mengharuskan shuffle lagu, pasti itu cukup menyebalkan kita. Kita tidak bisa memilih dengan bebas lagu yang ingin kita putar dan dengarkan. Hal tersebut diakibatkan oleh fitur shuffle yang ada di Spotify yang memutar lagu dengan acak dipilihkan oleh sistem dari aplikasi tersebut dan harus menunggu beberapa waktu untuk bisa berkesempatan memilih lagu dengan bebas.
Memang tombol tersebut cukup mengganggu ketika ingin mendengarkan lagu. Apalagi ketika ingin mendengarkan satu album penuh dari musisi yang diidolakan, biasanya musisi tersebut sudah mengatur daftar lagu dalam albumnya dari awal hingga akhir agar orang yang ingin mendengarkan dapat mendengarkan tiap lagunya dengan menghayati cerita dari lagu tersebut. Dengan menghayati lagu-lagu dalam daftar album tersebut, pendengar dapat mengetahui pesan atau cerita yang tersirat dalam lagu-lagu itu. Musisi yang merilis albumnya pada aplikasi layanan pemutaran lagu online pasti sudah mengurutkan lagu-lagunya dari awal hingga akhir sehingga dapat terbentuk sebuah alur cerita dari lagu-lagu tersebut.
Seperti contoh yang terjadi dengan musisi pop ternama asal Inggris, Adele. Pelantun lagu ‘Easy On Me’ tersebut telah merilis album barunya bersama label musiknya, Columbia Records pada tanggal 19 November yang bertajuk “30”. Ketika hendak merilis albumnya, seperti yang seharusnya Adele telah mengatur urutan lagu-lagunya agar para pendengarnya dapat merasakan atmosfer dari cerita lagu-lagu tersebut. Keluhan mengenai tombol shuffle pada Spotify rupanya juga dirasakan oleh Adele.
Adele mengeluh melalui cuitannya di Twitter tentang tombol shuffle yang cukup mengganggunya dalam mendengarkan lagu dan juga khawatir dengan para pendengar yang merasakan hal yang sama apalagi dia baru saja merilis album barunya. “Ini adalah satu-satunya permintaan yang saya inginkan di industri kami yang terus berubah! Kami tidak membuat album dengan sangat hati-hati dan memikirkan daftar lagu kami tanpa alasan. Seni kita menceritakan sebuah cerita dan cerita kita harus didengarkan seperti yang kita inginkan. Terima kasih Spotify sudah mendengarkan” Tulisnya di Twitter.
Yang mengejutkan dari itu semua adalah ketika tim dari Spotify membalas cuitan tersebut dan akan mengabulkan permintaannya. Tim dari Spotify akhirnya juga menyadari mengenai keluhan yang cukup banyak dirasakan oleh pengguna aplikasi tersebut. Mereka hanya membalasnya di kolom komentar dengan singkat “Anything for you” untuk mengabulkan permintaan tersebut. Respon tersebut rupanya juga didukung oleh pengguna lainnya yang juga meminta fitur tersebut dihilangkan.
Rupanya, sudah banyak juga musisi yang sudah lama mengutarakan keluhannya mengenai fitur tersebut kepada Spotify namun tetap saja tidak ada respon balik dan juga perubahan yang terjadi setelahnya. Juru bicara dari Spotify mengatakan bahwa mereka begitu bersemangat dalam melakukan inovasi perubahan ini. Tentunya, perubahan ini juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada pengguna aplikasinya agar tetap memberikan loyalitasnya kepada aplikasi tersebut.
Pengguna Spotify masih dapat memilih untuk mengacak lagu, tetapi lagu tersebut tetap berasal dari urutan dalam album/playlist yang didengarkannya. Selain memberikan kenyamanan untuk pendengar, perubahan ini juga cukup memberikan semangat kepada musisi-musisi yang merilis karyanya di Spotify untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi tanpa harus meragukan adanya fitur shuffle lagi. Sehingga, dengan itu musisi lebih semangat menciptakan karya barunya dengan menguatkan cerita-cerita dari tiap lagunya. Dan juga, pendengar dapat merasakan alur cerita dan suasana yang dihasilkan dari karya lagu musisi tersebut tanpa harus terdistraksi oleh fitur shuffle.
Melihat dari kejadian ini, begitu kuatnya kekuatan dari seorang musisi yangbanyak meraih piala penghargaan bergengsi itu yang juga namanya sudah banyak diketahui oleh orang orang di seluruh dunia. Hanya dengan menulis keluhannya melalui akun Twitternya, keluhan tersebut langsung diatasi oleh pihak Spotify langsung. Dan juga, keputusan untuk segera menangani keluhan dari pengguna merupakan bentuk dari profesionalitas dan loyalitas oleh sebuah perusahaan dengan konsumennya untuk mewujudkan produk yang lebih baik dan lebih bermanfaat lagi.