SpongeBob SquarePants adalah film serial televisi yang banyak digemari, baik oleh anak-anak maupun dewasa.
SpongeBob adalah karakter utama dalam film ini. Pencipta seri ini adalah Stephen Hillenburg. Ia merupakan seorang guru ilmu kelautan.
Beberapa karakter dalam film ini dapat mudah kita pahami. Ada squidward tentacle yang merupakan seekor gurita.
Ada Patrick Star yang merupakan Bintang Laut. Ada Tuan Crab yang merupakan kepiting.
Ada Plankton yang merupakan Binatang kecil. Ada MIss Popy Puff yang merupakan ikan kembung.
Dan berbagai jenis hewan lainnya. Namun, apakah sebenarnya SpongeBob itu?
Dalam SpongeBob SquarePants, Karakter utamanya adalah spons laut. Spons laut adalah hewan invertebrata yang hidup di bawah air.
Dalam kehidupan nyata, spons laut tidak memiliki kaki dan tangan. Mereka memperoleh makanan dengan cara menyaring.
Spons laut berkembang biak dengan “tunas.” Ketika sebagian spons putus, ia akan menjadi menjadi individu baru.
Hillenburg menjelaskan bahwa pemilihan spons laut menjadi tokoh utama karena menganggapnya sebagai “hewan paling aneh” di Bumi.
Desain semula SpongeBob terlihat lebih akurat untuk spons laut berbentuk alami.
Namun, ia memilih bentuk persegi dengan tujuan menekankan karakter “kutu buku.”
Spons merupakan salah satu biota laut yang tersebar hampir di seluruh dunia. Spons juga mempunyai banyak manfaat karena mengandung banyak senyawa yang memiliki aktivitas biologis.
Spons genus Petrosia memiliki banyak spesies, di antaranya, yaitu Petrosia ficiformis, Petrosia nigricans, Petrosia strongylata, dan Petrosia corticata.
Spons ini mengandung senyawa yang memiliki aktivitas biologis sebagai sitotoksik terhadap sel lini kanker, anti-malaria, anti-HIV, dan antibakteri.
Selain mengandung banyak senyawa yang bermanfaat, spons juga memiliki karakteristik yang beragam, mulai dari bentuk, warna dan juga habitat.
Itulah kehidupan SponsBob dalam kehidupan nyata. Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi karena rangkanya lunak dan penuh rongga.
Orang Eropa zaman dahulu menggunakan spons untuk berbagai hal seperti bagian dalam pelindung kepala, penyaring air, dan alat pembersih.
Namun, pada pertengahan abad ke-20, spons hampir punah, sehingga manusia menggunakan spons sintetis sebagai pembersih.