MANIS? Belum tentu. Ini Alasan Kenapa Kamu Bisa digigit SEMUT

Soreane Sore

Kadang kala kita duduk-duduk, tiduran, makan, dan melakukan aktivitas keseharian lainnya tak jarang kita mengalami suatu kejadian yang dirasa cukup mengejutkan. Digigit semut pastinya bikin kaget. Rasa sengatan atau gigitannya ini lah yang membuat kita spontan merasa seperti disetrum dengan daya listrik yang rendah namun benar-benar mampu membuyarkan fokus kita selama beberapa detik. Tapi ya, dampak dari itu bisa bermenit-menit bahkan hingga berhari-hari. Tergantung jenis semutnya dan daya tahan tubuh kita.

Ada yang sebagian dari kita mengalami alergi, kulit memerah atau ruam, melepuh, hingga sampai sesak napas. Segitunya? Ya, bisa sampai seperti itu. Dan kalau sudah demikian parah maka perlu penanganan dari tenaga kesehatan demi kebaikan Anda.

Lantas, kenapa sih semut suka menggigit atau menyengat kita? (Jad ang benar itu menggigit atau menyengat woi?!) Itu tergantung. Hem, kalau kita berkenan mengamati mereka saat nimpluk atau nempel di kulit dan rasa-rasanya hendak melakukan salah satu kegiatan seperti yang sudah saya sebutkan, maka coba perhatikan dengan seksama. Apakah dia hendak menggigit atau menyengat. Yang jelas mungkin jawabannya akan hampir serupa. Yakni untuk melindungi diri mereka dari bahaya mengancam yang tidak lain itu adalah kita, manusia.

Loh, bukannya karena saya manis ya, makanya kok sering digigit semut?

Uhuk, ada beberapa kemungkinan jika semut menggigit Anda tanpa alasan terancam. Yaitu ada gula atau sisa makanan yang mungkin terasa gurih sedang menempel di tubuh Anda. Begitu.

Lantas, kenapa manusia bisa menjadi ancaman bagi para semut?

Saya sih belum bisa mewawancarai secara langsung kepada koloni semut di dunia ini, bagaimana pendapat mereka, apakah mereka kadang hanya iseng atau kurang kerjaan, sedang tidak ada makanan lalu menggigit manusia, atau bahkan memang tengah dilanda ancaman. Tapi yang jelas, kita mungkin sering menginjak semut atau mengganggu kehidupan mereka dengan alasan, toh mereka kan hanya hewan kecil? Hemm.

Tapi berdasarkan sumber yang saya dapat dari nova.grid.id, menurut Dr. John Anthony, MD, yang merupakan seorang dermatologis asal  Cleveland Clinic memaparkan jika semut merah misalnya, mulai menggigit menggunakan gigi tajamnya lantas dilanjutkan dengan sengatan. Waduh, dua kali sakit malahan yah.

Nah, ketika sedang menyengat human, semut merah biasanya melepaskan racun yang disebut piperidine.

Maka dari itu, dampaknya sengatan semut ini biasanya berupa  ruam kemerahan dan benjolan sedikit pada kulit.

Cara mengatasinya pun bisa dengan mengoleskan obat atau salep pereda gigitan serangga, kompres air  dingin, dan lainnya. Atau kalau untuk urusan alergi yang sampai menyebabkan Anda sesak napas, harap hubungi dokter atau dilarikan ke UGD. Meski berasal dari hal kecil, namun dampaknya bisa luar biasa jika dibiarkan saja.

Pun jika semut itu bukan semut jenis biasa, seperti tomcat misalnya. Kita pernah diegegerkan beberapa waktu silam dengan adanya warga yang terdampak dengan gigitan semut tersebut. Bukan main efeknya pada kulit.

sumber gambar : pinterest.com
sumber gambar : pinterest.com

Tapi dari semua hal tersebut di atas, ada kalanya semut menyerang kita bukan karena kesalahan mereka semata-mata hanya untuk melindungi diri mereka dari ancaman bahaya. Memangnya apa salahnya juga melindungi dirinya jika sedang diserang? Manusia jua pasti begitu. Bahkan bisa jadi kesalahan itu dari diri kita sendiri yang kadang, membasmi rumah-rumah mereka tanpa alasan (jika benar-benar semutnya tidak mengganggu), atau iseng, dan lain sebagainya. Toh semut juga makhluk hidup di bumi ini, dan manusia tidak hidup sendirian, mereka dan makhluk yang lainnya. Ya kan?

Terimakasih sudah membaca..

Referensi :

  • https://nova.grid.id/read/052329284/awas-gigitan-semut-merah-ternyata-bisa-sebabkan-kondisi-kesehatan-yang-parah?page=all