Power play adalah salah satu skema yang bisa digunakan untuk melakukan penyerangan dalam suatu permainan futsal.
Kebanyakan, power play ini diterapkan oleh tim yang ketinggalan secara skor sementara waktu pertandingan semakin menipis.
Power play futsal dipraktekkan dengan memajukan seluruh pemain, yang dimaksudkan untuk menambah jumlah pemain yang menyerang lawan, sehingga memperbesar kemungkinan mencetak gol.
Peran Kiper Futsal dalam Skema Power Play Futsal
Seperti yang telah ditulis di paragraf sebelumnya, dalam skema power play, seluruh anggota tim futsal akan maju untuk menyerang lawan, termasuk kiper atau penjaga gawang.
Dalam menjalankan skema power play ini, ada baiknya pembaca lebih dahulu memahami aturan-aturan yang berlaku di permainan futsal, terlebih di bagian hak kiper menguasai bola.
Berikut adalah peraturan yang berlaku untuk kiper dalam permainan futsal:
- Saat menguasai bola, penjaga gawang memiliki waktu 4 detik untuk mengumpan atau membuang bola.
- Jika bola dikuasai kiper terlalu lama, wasit akan memberikan tendangan tidak langsung kepada tim lain.
- Penjaga gawang boleh bermain bebas (boleh menguasai bola lebih dari 4 detik) ketika berada di setengah lapangan area lawan.
Perhatikan bahwa pada peraturan terakhir, kiper hanya boleh menguasai bola lebih dari 4 detik ketika ia berada di setengah lapangan area lawan.
Karena hal tersebut, dalam power play, kiper harus maju sampai setengah lapangan area lawan untuk bisa menguasai bola lebih dari 4 detik dan berkreasi dalam penyerangan.
Opsi Kiper untuk Bermain Power Play Futsal
Kiper yang memainkan skema power play disebut sebagai flying goalkeeper atau kiper terbang, karena ia bergerak jauh meninggalkan gawangnya.
Untuk memainkan skema power play, suatu tim futsal memiliki beberapa opsi untuk posisi kiper, yaiut:
- Memainkan kiper asli. Opsi ini bisa dipakai apabila kiper asli memang memiliki skill yang memadai dalam mengolah bola seperti halnya pemain di posisi lain.
- Mengganti kiper asli dengan pemain yang berposisi lain, baik itu pemain yang berposisi anchor, flank, ataupun pivot.
Sebagai keterangan, bila tim memilih opsi mengganti kiper asli dengan pemain berposisi lain, pemain pengganti tersebut harus menggunakan jersey kiper yang berbeda dengan jersey pemain posisi lainnya.
Back-up Pertahanan dalam Skema Power Play
Suatu tim yang melakukan skema power play, biasanya menempatkan seorang pemain di belakang atau di sekitar garis tengah sebagai back-up pertahanan ketika kiper meninggalkan gawang.
Pemain yang menjadi back-up pertahanan itu tetap tak berhak menggunakan tangan untuk menjaga pertahanan timnya.
Namun pemain tersebut mempunyai kelebihan untuk menguasai bola selama mungkin (lebih dari 4 detik) di area pertahanan karena ia bukan kiper.
Resiko Skema Power Play
Skema power play futsal memang dapat membuat suatu tim memiliki tambahan jumlah pemain yang menyerang dan tambahan opsi pemain untuk saling memberi umpan.
Namun tentu saja skema ini bukan tanpa resiko. Misalnya ketika bola bisa direbut lawan, dengan gawang yang kosong tanpa penjaga, bola bisa saja lebih mudah ditembak masuk.
Selain itu, pemain juga harus hati-hati dan cermat ketika akan melakukan backpass, karena bila salah bisa saja akan menyebabkan bola langsung meluncur ke gawang yang kosong.
Contoh kesalahan backpass ketika melakukan skema power play, adalah di final Futsal Asia antara Jepang melawan Iran yang berlangsung pada tanggal 9 Oktober 2022 lalu.
Pada laga tersebut, seorang pemain timnas Iran salah melakukan backpass dan menyebabkan bola masuk ke gawang timnya sendiri.