Musik Indonesia kembali berduka dengan meninggalnya salah satu musisi legendaris, Nomo Koeswoyo pada Rabu (15/3) pukul 19.30 WIB di Magelang.
Nomo Koeswoyo dikenal sebagai drummer band legendaris Koes Plus, yang sangat berjasa dalam mengangkat musik Indonesia pada masanya.
Jenazahnya kini sudah tiba di Jakarta untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada hari ini.
Pukul 09.24 WIB, Jenazah tiba di rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dengan diangkut menggunakan ambulans.
Sejak sebelum memasuki rumah drummer Koes Bersaudara itu, suasana di rumah duka Koesnomo bin Koeswoyo terlihat dijaga puluhan Satgas dari PDIP.
Megawati Juga Turut Berduka Untuk Nomo Koeswoyo
Di rumah duka, terlihat deretan karangan bunga dukacita tersusun rapi. Mayoritas karangan bunga berasal dari PDIP, partai politik yang memiliki hubungan dekat dengan almarhum.
Ada juga karangan bunga dukacita dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Nomo Koeswoyo meninggal di usia 85 tahun, meninggalkan sejarah panjang sebagai musisi dan budayawan Indonesia.
Namanya melekat sebagai salah satu personel band Koes Plus yang sangat populer di era 60-an hingga 80-an. Lagu-lagu Koes Plus seperti “Kolam Susu” dan “Bis Sekolah” masih dikenang oleh banyak generasi hingga saat ini.
Musik Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya dengan meninggalnya Nomo Koeswoyo. Namun, warisan yang ditinggalkannya akan selalu dikenang dan menginspirasi generasi-generasi mendatang.
Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi