Tidak sedikit dari kita yang mungkin masih sering keliru dalam menggunakan “di-“ sebagai awalan dan “di” sebagai kata depan. “di-“ sebagai awalan dan “di” sebagai kata depan dalam penggunaannya secara lisan mungkin tidak akan terlalu bermasalah.
Namun, penggunaan “di-“ sebagai awalan dan “di” sebagai kata depan dalam komunikasi tulis harus diperhatikan dengan baik karena dapat berpengaruh terhadap makna tulisan yang yang kita tulis.
Sebagai contoh, pada kalimat “Kupu-kupu di gambar itu, digambar oleh sepupu saya.” Jika kalimat tersebut diucapkan secara lisan, akan terdengar biasa saja.
Akan tetapi, jika diamati secara tulis, terdapat kesalahan pada salah satu kata digambar pada kalimat tersebut yang dapat mengecoh pembaca untuk memahami maksud tulisan tersebut.
Kalimat tersebut seharusnya ditulis “Kupu-kupu di gambar itu, digambar oleh sepupu saya.” Lalu apa yang membedakan dari kedua kalimat tersebut?
Yaitu penggunaan “di-“ sebagai awalan dan “di” sebagai kata depan pada kata digambar.
Berikut akan diuraikan secara lebih rinci penggunaan “di-“ sebagai awalan dan “di” sebagai kata depan.
“di-“ sebagai Awalan
Awalan merupakan imbuhan yang penulisannya dirangkai dengan kata yang mengikutinya. Dengan demikian, “di-“ sebagai awalan penulisannya juga harus dirangkai dengan kata yang mengikutinya.
Cara mudah untuk mengenali “di-“ sebagai awalan ialah biasanya diikuti dengan kata kerja yang kemudian akan membentuk perbuatan pasif karena subjeknya dikenai perbuatan.
Contoh:
1. Sebelum dimakan, buah harus dicuci sampai bersih.
2. Saya lebih suka makan mi yang dimasak sampai matang.
3. Untuk mendapatkan tekstur yang lembut, daging harus digiling sampai lembut pula.
Selain contoh penggunaan “di-“ sebagai awalan seperti pada kalimat di atas, berikut ialah beberapa contoh kata yang menggunakan “di-“ sebagai awalan yang penulisannya dirangkai dengan kata yang mengikutinya.
diminum disapu ditulis
dibaca dipakai diantar
dibajak ditarik diatur
dibakar digoreng dibayar
dibeli dicangkul dikukus
Dalam bentuk tunggal, awalan “di-“ biasanya diberi tanda “-“ sebagai penanda bahwa “di-“ harus dirangkai dengan kata yang mengikutinya.
“di” sebagai Kata Depan
Kata depan biasa disebut juga dengan preposisi. Kata depan merupakan kelompok kata yang biasa berada di depan nomina.
“di” sebagai kata depan merupakan kata yang dapat berdiri sendiri atau tidak melekat pada bentuk lain.
Penulisan “di” sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Cara mudah untuk mengenali “di” sebagai kata depan ialah biasanya diikuti dengan kata yang menunjukkan tempat atau menunjukkan waktu.
“di” sebagai kata depan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif karena “di” sebagai kata depan berfungsi untuk menandai keterangan (bukan kata kerja).
Contoh:
- Saya menonton film di teras.
- Ibu berbelanja sayur di pasar.
- Olimpiade 2020 digelar di Tokyo, Jepang.
Selain contoh penggunaan “di” sebagai kata depan seperti pada kalimat di atas, berikut ialah beberapa contoh kata yang menggunakan “di” sebagai kata depan yang penulisannya dipisah dengan kata yang mengikutinya.
di sana di sini di atas
di luar di dalam di Jakarta
di sungai di toko di sekolah
di rumah di tengah di dapur
di kamar di ibu kota di bawah
Dalam bentuk tunggal, “di” sebagai kata depan tidak disertai dengan tanda “-“ karena penulisan “di” sebagai kata depan harus dipisah dengan kata yang mengikutinya.