“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Yustina Keytimu

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Larantuka, sebuah kecamatan yang berada di ujung Timur pulau Flores, NTT. Letak kota Larantuka sendiri tepat di bawah kaki gunung Ile Mandiri dan berbatasan langsung dengan laut. Emmm, kebayang yah gimana indahnya pemandangan antara gunung dan lautan? Sudah pasti, penduduk di sini gak mungkin kekurangan ikan segar, mengingat jaraknya ke laut sangat dekat. Dan saya, salah satu yang beruntung karena lahir dan tumbuh hingga remaja di kota ini

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Bukan hanya alamnya yang indah dan mampu memikat setiap mata yang memandangnya, Larantuka juga dikenal dunia dengan kota wisata religi, Vatikannya Indonesia. Setiap tahun, banyak turis manca negara yang berdatangan, untuk mengikuti ritual Semana Santa, yang jatuh pada hari raya Jumat Agung, menjelang hari raya Paskah bagi seluruh umat Kristiani. 

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Kota ini menyimpan begitu banyak situs sejarah yang amat kental dengan nuansa Portugis. Ada yang tahu kenapa? Yup, betul! Karena Larantuka pernah dijajah oleh bangsa Portugis, sehingga tak heran sampai saat ini, situs-situs dalam bentuk seperti Benteng, Gereja yang kental dengan arsitektur bergaya Portugis, hingga faham atau marga yang dimiliki oleh masyarakat Larantuka sebagian adalah faham Portugis seperti Fernandez, Da Silva, da Kunya, Da Santo, Da Lopez dll. 

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Nah, itu tadi sedikit pengenalan mengenai kota Larantuka yah guys, biar kamu makin nambah wawasannya. Dan berikut, yuk kita beralih ke salah satu masyarakat Larantuka yang dikenal dengan “Rumpu-rampe”.

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Rumpu-rampe dalam bahasa Nagi (bahasa Larantuka) mempunya makna “ramai”, “banyak” atau “beragam”. Berarti jelas, Rumpu-rampe merupakan perpaduan dari berbagai jenis sayuran yang dicampur menjadi satu jenis masakan. Rumpu-rampe saat ini sudah dikenal luas sebagai salah satu makanan khas orang se-NTT dan banyak orang di luar NTT seperti warga Jakarta sebagian mengenal jenis masakan ini. Hal ni berkat dikenalkan oleh masyarakat asli Flores Timur yang banyak merantau di Jakarta. Dalam setiap perkumpulan acara orang Flores Timur khususnya dan NTT pada umumnya, hidangan yang satu ini tak pernah luput dari list menu andalan yang wajib disuguhkan.

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Cara mengolahnyapun sangat mudah. Adapun jenis sayuran yang digunakan untuk bahan dasar pembuatan Rumpu-rampe adalah daun singkong, jantung pisang, daun kelor, bunga pepaya, buah pepaya dan daun pepaya. Untuk pemilihan daunnya sendiri harus daun yang masih mudah, karena tekstur daunnya yang masih lembut sehingga hasil masakan tidak alot. Setelah semua sayuran tadi diiris tipis, kemudian direbus hingga setengah matang dalam air mendidih, jangan lupa taburi garam secukupnya. Jika sudah, tiriskan lalu siram dengan air dingin, kemudian diperas untuk mengurangi kandungan air di dalam sayurannya. cabik-cabik hingga hancur hingga tak ada lagi yang menggumpal.

Bumbu yang digunakanpun sederhana saja. Ada bawang putih, bawang merah, cabe rawit yang diiris tipis lalu ditumis dalam minyak panas hingga wangi dan masukan sayurannya, taburi prutan jahe, garam dan bumbu penyedap. Jika kamu suka yang berkuah, Rumpu-rampe juga bisa dimasak dengan santan. Prosesnya juga masih sama, bedanya setelah ditumis, baru disirami dengan air santan.

Rumpu-rampe ini paling pas disandingkan dengan daging sei, ikan bakar, jagung titi atau orang Larantuka menyebutnya “jago tite” yaitu jagung yang dioseng dengan wajan yang terbuat dari tanah liat, di atas tungku kayu bakar dan dititih atau digepengkan menggunakan batu kali. Tidak ketinggalan pula, pelengkapnya ada sambal khas orang Flores yaitu sambal mentah dengan bahan dasar cabe rawit, bawang merah, daun kemangi, tomat dan jeruk nipis, yang semua bahan tadi diiris lalu dicampur jadi satu dan ditaburi garam.

“Rumpu-Rampe”, Sayur Khas Larantuka-Flores Timur.

Emmmm…kebayang yah enak, gurih dan segarnya semua menu tadi?! Apalagi makannya dipinggir pantai, sambil menikmati indahnya panorama alam Flores, dengan lautnya yang masih biru dan jernih, ditemani hempasan ombak yang sesekali mencium bibir pantai, desiran udara yang begitu bersih nan sejuk, makin menambah kenikmatannya.

Hayooo, kamu pasti udah ngilerkan pengen ke sana? Atau mungkin ada di antara kalian yang sudah pernah berkunjung ke Flores Timur? Aku tunggu yah tanggapan kalian di kolom komentar!!

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi