“Selamat Datang di Ujung Dunia” merupakan album perdana dari Lomba Sihir yang dirilis kemarin pada tanggal 16 Maret 2021. “
“Selamat Datang di Ujung Dunia” merupakan album perdana dari mereka “Lomba Sihir” setelah cukup lama menjadi band pengiring Hindia. Singkat katanya Lomba Sihir merupakan band Pop asal Jakarta yang beranggotakan Baskara Putra alias Hindia (vokal), Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (gitar & vokal), Wisnu Ikhsantama (bas & vokal), Tristan Juliano (kibor & vokal) dan Enrico Octaviano (drum).
Awalnya saya agak kaget setelah mengetahui bahwa ternyata Lomba Sihir sudah merilis album perdana mereka. Bisa dibilang saya tidak memilki ekpektasi berbelih pada Lomba Sihir untuk cepat mengeluarkan single maupun album. Hal itu didasari karena band ini pada awalnya merupakan band pengiring Hindia saat manggung, dan tak disangka-sangka pada tahun ini Lomba Sihir telah menjadi band seutuhnya, ditandai dengan rilisnya single dan album mereka.
Karena saya tidak punya ekpektasi dengan rilisnya album mereka pada tahun ini, maka saya tidak punya ekpektasi pula bagaimana bentuk album yang mereka liris. Setelah saya coba dengar, kok enak juga ya ternyata musiknya. Kalau anda mengira album ini akan sama seperti “Menari Dengan Bayangan”-nya Hindia, maka sebaiknya anda meruntuhkan ekspektasi tersebut. Album ini benar-benar berbeda dengan “Menari Dengan Bayangan” walaupun Hindia (Baskara) menjadi fokalis pada band ini.
Album ini kaya dengan warna musik yang berbeda-beda pada setiap lagu di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya setiap musisi yang tergabung dalam Lomba Sihir memiliki karakter musik yang berbeda dan sama kuatnya. Jadi tak ayal setiap lagu yang didengarkan pada album ini terasa berbeda dengan satu lagu dengan lagu lainnya. Bukan berarti hal seperti ini menjadi aneh ataupun jelek, akan tetapi malahan menjadi suatu hal unik dan juga segar.
Mengapa saya bilang album ini menjadi unik dan segar? Alasan saya yang pertama adalah bisa memilih. Dengan deretan lagu yang cukup berbeda warna satu sama lain, seakan pendengar diberikan kebebasan untuk memilih lagu mana yang cocok dengan seleranya. Kalau saya sendiri masih 4 dari 12 lagu yang sudah terasa cocok, dan sisanya belum tahu akan cocok pada hari kedepannya atau tidak.
Alasan kedua mengapa album ini unik dan segar adalah perbedaan karakter dari satu lagu dengan lagu lainnya. Dengan berbedanya setiap karakter musik dalam album ini menjadikan pendengar tidak mudah untuk bosan, karena setiap kali berganti lagu ada nuansa baru yang disajikan. Jadi jangan kaget kalau lagu awal-awal selow, mendekati deretan akhir semakin cepat, lalu jadi selow lagi.
Walaupun album ini terasa unik dan segar, ada hal yang membuat saya kurang relate dengan “Selamat Datang di Ujung Dunia” yaitu garis besar tema Jakarta-nya. Karena saya hidup di daerah pedesaan, jadi wajar kalau tidak memeiliki kesinambungan dengan hal tersebut. Beda cerita kalau saya hidup di Jakarta, mungkin hampir semua lagu dalam album ini akan cocok dengan saya. Tapi untungnya lirik dalam lagu-lagu mereka cukup global, sehingga dapat dimaknai dengan ruang lingkup yang cukup luas. Walaupun tidak semua aspek relate kepada saya, tapi lumayan juga mendapatkan gambaran Jakarta dari lagu ini.
Jadi seperti itulah hasil kesotoian saya terhadap album “Selamat Datang di Ujung Dunia” dari Lomba Sihir. Intinya album ini enak didengar walaupun terasa Jakarta banget.