Story Teller Dengan Bakat Istimewa

Adriel Prastyanto

Story Teller Dengan Bakat Istimewa

Seorang gadis remaja menyadari bahwa ayahnya memiliki bakat untuk mendatangkan karakter dari setiap cerita yang dibacanya untuk berada di dunia nyata. Kini, ia harus menyelamatkan keluarganya dari tokoh jahat yang telah dibawa ayahnya ke dunia nyata.

Story Teller Dengan Bakat Istimewa

Film ini dibuka dengan Mortimer “Mo” Folchart dan istrinya, Teresa “Resa” Folchart membaca dongeng “Little Red Riding Hood” kepada bayi mereka, Meggie, dan tiba-tiba kain merah muncul di jemuran mereka, entah darimana.

Mo membacakan dongeng
Mo membacakan dongeng “Little Red Riding Hood”

Dua belas tahun kemudian, Meggie dan ayahnya mengunjungi sebuah toko buku tua di Eropa. Mo diam-diam mencari salinan buku . Tak lama setelah Mo menemukan buku itu, Meggie bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai teman lama. Mo keluar dari toko, mengenali pria itu sebagai Dustfinger, salah satu karakter di novel Inkheart yang ia temukan barusan. Dustfinger kemudian meminta Mo untuk “membacanya kembali ke dalam buku”. Mo kemudian melarikan diri dengan Meggie.

Meggie dan Mo berada di basar buku
Meggie dan Mo berada di basar buku

Mo mengajak Meggie untuk mengunjungi bibinya Elinor di Italia. Dan pada malamnya Dustfinger serta beberapa bandit datang menghancurkan perpustakaan milik Elinor dan membawa mereka bertiga ke sebuah kastil. Di sana Mo memberi tahu Meggie bahwa sembilan tahun yang lalu, ia membacakan novel Inkheart tanpa tahu bakat yang ia miliki; dan ia secara tidak sengaja membebaskan Dustfinger, penari api. Sayangnya, karakter jahat di buku itu, Capricorn, dan salah satu kaki tangannya, Basta, juga ikut bebas. Capricorn dan Basta berusaha menyerang Mo dan putrinya tapi berhasil diselamatkan oleh Dustfinger. Mo kabur dengan putrinya yang masih bayi, Mo menyadari bahwa Resa telah masuk ke dalam novel Inkheart, sebagai pertukaran atas masuknya Dustfinger dan kawan-kawan ke dunia nyata.

Dustfinger meminta Mo untuk membacakan Inkheart
Dustfinger meminta Mo untuk membacakan Inkheart

Capricorn memaksa Mo untuk menggunakan bakatnya, untuk mendapatkan harta karun dari salah satu cerita di The Arabian Nights, dan memenjarakan Farid, salah satu dari karakter di cerita tersebut. Dustfinger, yang dijanjikan akan kembali ke novel Inkheart, dikhianati oleh Capricorn. Tapi malamnya, Mo dan kawan-kawan berhasil lolos dari kastil milik Capricorn dengan menggunakan tornado dari cerita The Wonderful Wizard of Oz.

Elinor memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan meninggalkan Mo beserta kawan-kawan. Mo berusaha mencari penulis dari novel Inkheart, Fenoglio dan memintanya untuk mengambilkan sisa salinan dari novel Inkheart, tapi yang tersisa hanyalah teks asli dari novel tersebut.

Mo mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada isterinya
Mo mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada isterinya

Mo dan Dustfinger mengendarai mobil Fenoglio menuju kastil Capricorn. Di rumah Fenoglio, Meggie mulai membaca cerita The Wizard of Oz, dan tanpa sadar membawa Toto dari The Wizard of Oz. Basta masuk ke rumah Fenoglio bersama anak buahnya dan membawa Fenoglio beserta Meggie ke kastil Capricorn. Elinor, setelah memutuskan untuk pulang, menyadari ada sesuatu yang salah dan mencoba mengejar mereka. Di kastil, Capricorn memerintahkan Meggie untuk membawa monster Inkheart, Shadow, Capricorn mengancam akan melukai ibunya jika dia tidak patuh. Mo menyelinap ke kastil. Dustfinger ditangkap, tetapi melarikan diri setelah Meggie memberitahunya tentang niat Capricorn.

Mo membacakan The Arabian Nights untuk Capricorn
Mo membacakan The Arabian Nights untuk Capricorn

Mo berusaha membebaskan Meggie dan yang lainnya, tetapi Capricorn memaksa Meggie untuk membaca novel Inkheart untuk membawa Shadow ke dunia nyata. Dustfinger kembali ke kastil dengan Farid, lalu mereka kedua membakar kastil; Farid juga membakar kastil dengan ilmu baru yang ia pelajari dari Dustfinger.

Fenoglio yang telah menulis ulang kisah Inkheart di secarik kertas memberikan kertas tersebut kepada Toto untuk dibaca oleh Meggie demi menggagalkan rencana Capricorn. Capricorn tau bahwa Meggie mulai mengatakan hal yang diluar novel sehingga shadow mulai menyerang Capricorn. Kemudian Capricorn menyuruh anak buahnya mengambil kertas yang dibaca oleh Meggie. Kemudia shadow mulai menyerang Mo dan Meggie sudah kehabisan cerita untuk dibaca.

Farid dan Dustfinger membakar kastil milik Capricorn
Farid dan Dustfinger membakar kastil milik Capricorn

Ketika Elinor tiba dengan makhluk-makhluk yang dipenjara Capricorn, Mo melemparkan pena kepada Meggie untuk menuliskan cerita lenjutannya di lengannya. Ketika Meggie membacakan cerita ciptaannya, Capricorn berubah menjadi kertas dan kemudian menjadi abu, begitu pula dengan semua anak buahnya. Setelah semua orang hilang, Shadow juga ikut hilang beserta dengan makhluk-makhluk aneh lainnya yang dipenjara oleh Capricorn, termasuk Toto. Selain itu, Meggie juga mengabulkan keinginan Fenoglio untuk hidup di dunia yang ia ciptakan, kemudian membuat ibunya dapat berbicara kembali. Tapi Dustfinger terlambat datang untuk mendengarkan kisah Inkheart dibacakan. Dustfinger kemudian mencoba lari ke tengah hutan, melanjutkan hidupnya dengan diikuti Farid

Maggie membacakan Inkheart untuk Capricorn
Maggie membacakan Inkheart untuk Capricorn

Mo kemudian mengejar Dustfinger sampai ke hutan dan membacakan Inkheart untuknya agar Dustfinger kembali ke dunianya dan bertemu kembali dengan istrinya Roxanne. Farid mengatakan bahwa dia menjaga Gwin, agar Dustfinger dapat menghindari kematiannya dan dapat hidup bebas diluar jalan cerita dari novel. Farid kini ikut bersama keluarga Mo

Mo menepati janjinya dan membacakan Inkheart untuk Dustfinger
Mo menepati janjinya dan membacakan Inkheart untuk Dustfinger

Film ini masuk dalam genre petualangan fiksi dan mendapat nilai 6.1/10 dari IMDb dan 38% dari Rotten Tomatoes.

Menurut saya film ini memiliki ide cerita yang cukup fresh pada waktu itu. Ide yang cukup baru ini saya nilai dari ceritanya yang memunculkan seorang tokoh dengan bakat dapat memunculkan setiap karakter dalam buku dongan ke dalam dunia nyata. Menurut saya, jika dia bisa mendatangkan semua karakter tersebut, seharusnya dia juga punya kendali penuh atas karakter tersebut. Sayangnya kekuatan semacam itu tidak dimiliki oleh tokoh utama. Tapi, kalaupun kekuatan tersebut dimiliki oleh tokoh utama, permasalahan di film ini tidak akan ada dan bahkan jalan ceritanya akan berbeda

Pertama kali saya menonton film ini di televisi, ketika masih kecil dan cukup menarik juga bagi saya. Berharapa ada sekuel selanjutnya yang menceritakan sang anak yang mewarisi bakat ayahnya.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi