Tren Pantsless di Dunia K-pop Menimbulkan Kekhawatiran Orang Tua di Korea!

Salsabiela Meilawati

Tren Pantsless di Dunia K-pop Menimbulkan Kekhawatiran Orang Tua di Korea!

Tren fashion kontroversial “” di industri K-pop semakin menjadi sorotan, khususnya di Selatan.

Dan hal itu tentunya menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan orang tua.

Tren fesyen ini menampilkan penggunaan celana pendek dengan garis segitiga yang menyerupai pakaian dalam.

Atau bahkan tanpa celana sama sekali, dan dikhawatirkan dapat memengaruhi .

Grup idola terkenal seperti , BLACKPINK, dan memimpin tren ini.

Dan hal ini tentunya menciptakan kekhawatiran bahwa remaja di Korea maupun seluruh dunia dapat meniru gaya tersebut.

Tren Pantsless di Dunia K-pop Menimbulkan Kekhawatiran Orang Tua di Korea!

Para orang tua menyampaikan keprihatinan mereka mengenai peningkatan penampilan tanpa celana.

Terutama setelah Huh Yunjin dari LE SSERAFIM tampil dengan gaya ini dalam teaser untuk mini album terbaru mereka, ‘Easy’.

SISTAR19, unit dari grup SISTAR, menampilkan penampilan berani dengan atasan bralette putih, celana dalam, dan sepatu bot selama penampilan comeback mereka pada 16 Januari.

Grup (G)I-DLE juga menyambut tren ini dengan foto konsep dan video teaser yang menunjukkan anggota tanpa celana.

Meskipun ada reaksi positif yang menyatakan perasaan kebebasan dan ketidakpedulian terhadap prasangka.

Tapi beberapa warganet mengungkapkan kekhawatiran mereka.

Tren Pantsless di Dunia K-pop Menimbulkan Kekhawatiran Orang Tua di Korea!

Komentar seperti “Tidak pantas tampil dengan pakaian dalam” dan “Saya khawatir remaja akan mengikutinya” mencerminkan kekhawatiran akan dampak negatif dari tren ini.

Para orang tua juga semakin merasa prihatin dengan dampak potensialnya terhadap remaja.

Dan mereka mengkhawatirkan bahwa tren ini mungkin memengaruhi perilaku dan persepsi tubuh anak-anak mereka.

Meski beberapa pihak menyambut positif tren Pantsless ini sebagai bentuk ekspresi artistik.

Tapi kekhawatiran akan peniruan di kalangan remaja dan dampak psikologis dari tren ini menjadi fokus perdebatan di masyarakat Korea Selatan.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi