Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
TULIS ARTIKEL
  • Beauty
  • Otaku
  • Entertainment
  • Film & Serial
  • Teknologi
  • Food
  • Traveling
  • Kesehatan
  • Hewan
  • Lifestyle
  • Lainnya
    • Alam
    • Bisnis
    • Biografi
    • Budaya
    • Buku
    • Edukasi
    • Esport
    • Finansial
    • Fashion
    • Gadget
    • Gaming
    • Horor
    • Hukum
    • Humor
    • Karir
    • Kriminal
    • Marketing
    • Misteri
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Parenting
    • Psikologi
    • Relationship
    • Sains
    • Sejarah
    • Seni
    • Sosial
Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
Home Film & Serial

Fantasy Island (2020) Movie Review

oleh Laurent
04/08/2022

Siapa yang tidak suka berfantasi? Atau dengan kata lain, mengkhayal. Para milenial yang akrab dengan dunia Kpop dan Wibu pasti sudah tidak asing lagi dengan kata fantasi, mengkhayal, halusinasi, dan berbagai kata yang menggambarkan aktivitas serupa. Apa hubungannya dengan movie satu ini?

Dalam movie Fantasy Island, ketika pengunjung datang kesana, bagai Om Jin, pengelola pulau Fantasi memberikan kalian satu permintaan khusus dan akan dikabulkan!!

Sinopsis

Cover Film
Cover Film

Film ini dibuka dengan adegan tragis penculikan seorang wanita yang tidak dijelaskan siapa. Setelah bagian pembuka dari Sony, dan lainnya, movie memperlihatkan 5 orang dewasa yang datang mengunjungi pulau, 3 orang lelaki, JD dan Brax yang merupakan saudara, dan Patrick, serta dua orang wanita bernama Melanie dan Gwen. Masing-masing memiliki fantasi yang ingin jadikan kenyataan.

Fantasi-fantasi mereka pun dikabulkan satu persatu dengan instan. Semuanya terkabul begitu saja. Sesulit apapun fantasi para pengunjung, di Pulau Fantasi, semuanya bisa terjadi! 

Baca juga  Review Film Back to the Outback

Setelah fantasi mereka dikabulkan, setelah menikmati sedikit dari fantasi yang terkabul, masing-masing dari mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dan ini bukan fantasi yang mereka bayangkan, bukan yang mereka inginkan. Mereka pun berusaha menghubungi Mr. Roarke, yang merupakan pengurus pulau tersebut untuk protes, namun Mr. Roarke tidak menggubris mereka.

Review

Alur cerita dari movie satu ini cukup membingungkan jika kalian tidak mengikuti alurnya dengan serius. Karena ceritanya berpindah-pindah ke sudut pandang 5 orang sekaligus. Apalagi setting tempat dan waktu yang terkesan benar-benar kacau. 

BacaJuga

Review Netflix Film Tinder Swindler

Setting yang terkesan kacau karena:

  1. Patrick yang ingin menjadi tentara namun malah jadi tahanan dari satu peleton tentara, yang ternyata letnan mereka adalah ayahnya Patrick yang sudah meninggal 26 tahun lalu. Awalnya Patrick berpikir bahwa letnan tersebut adalah aktor bayaran, namun sang letnan mampu membuktikan bahwa sungguh ayahnya dan Patrick mampu membuktikan bahwa ia sungguh anaknya
  2. Villa yang ditempati JD dan Brax menurut peleton tentara terletak di Venezuella.
  3. Gwen yang secara ajaib kembali ke 5 tahun lalu untuk mengulang malam dimana ia dilamar kekasihnya.
Baca juga  Review Film : Love and Monster
Sloan dan Melanie
Sloan dan Melanie

Selain dari setting yang terkesan kacau, tokoh penjahatnya pun juga memberi kesan sangat kacau dan aneh— Awalnya mereka pikir bahwa penjahatnya adalah Roarke, ternyata kemudian mereka menemukan bahwa mereka berlima berhubungan melalui sebuah insiden kebakaran yang menewaskan tetangga mereka, Nick. Mereka pikir penjahatnya Nick. Namun karena Nick sudah meninggal dan tidak mungkin bisa menjadi pengunjung pulau tersebut. Kemudian mereka berpikir bahwa asisten Roarke, Julia, adalah ibunya Nick yang ingin balas dendam. Namun ternyata penjahat sebenarnya adalah— (sound effect jeng jeng jeng jeng), Nonton sendiri ya ehehehe

Movie yang bergenre action, mystery, thriller, fantasy ini memiliki ide utama yang sangat baik, penulisan yang cukup baik, namun entah dalam beberapa poin, tidak dapat menyampaikan dengan baik emosi-emosi dari para tokoh dalam movie. Terutama karena mereka memilih menyelamatkan Sloan, seorang tukang bully daripada korban bully. Juga membuat Brax tinggal di Pulau Fantasi demi menghidupkan kembali saudaranya, JD.

Baca juga  Review Film : Come True

Movie ini mendapat rating yang sangat rendah di IMDb hanya 4,9 dari 10 skor. dan hanya 8% di Rotten Tomatoes. Ternyata penonton merasa kecewa karena Pulau Fantasi ini adalah remake dari sebuah series tahun 1970an dengan judul Blumhouse’s Fantasy Island yangg merupakan tayangan televisi bergenre drama.

Terakhir, selain dari setting dan alur yang sulit diikuti, beberapa adegan yang berpotensi menjadi adegan emosional tidak terasa emosionalnya dan berlalu terlalu cepat sehingga tidak meninggalkan dampak pada penonton. Saya sendiri hanya akan memberikan rating 6 pada movie satu ini.

Sekian review kali ini, terima kasih sudah membaca!

Tag: fanstasy islandreview film
IKLAN

Baca Juga

Tidak ada artikel tersedia

Terbaru

Prediksi Istanbul BB vs Ankaragucu di Super Lig, 1 April 2023

Prediksi Istanbul BB vs Ankaragucu di Super Lig, 1 April 2023

31 Maret 2023
Prediksi Trabzonspor vs Kayserispor di Super Lig, 1 April 2023

Prediksi Trabzonspor vs Kayserispor di Super Lig, 1 April 2023

31 Maret 2023
Link Nonton Induk Gajah Episode 6, Klik Di Sini!

Link Nonton Induk Gajah Episode 6, Klik Di Sini!

31 Maret 2023
Prediksi Vizela vs Casa Pia di Primeira Liga, 1 April 2023

Prediksi Vizela vs Casa Pia di Primeira Liga, 1 April 2023

31 Maret 2023
Link Nonton Jinny's Kitchen Episode 5-6 Sub Indo, Klik Di Sini!

Link Nonton Jinny’s Kitchen Episode 5-6 Sub Indo, Klik Di Sini!

31 Maret 2023
  • ABOUT
  • CONTACT US
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • BERITA GAME
© 2023 Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
  • Alam
  • Beauty
  • Biografi
  • Bisnis
  • Budaya
  • Buku
  • Edukasi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Film & Serial
  • Finansial
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Hewan
  • Horor
  • Hukum
  • Humor
  • Karir
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Marketing
  • Misteri
  • Olahraga
  • Otaku
  • Otomotif
  • Parenting
  • Psikologi
  • Relationship
  • Sains
  • Seni
  • Sejarah
  • Sosial
  • Teknologi
  • Traveling

© 2023 Digstraksi