Jika kalian berwisata ke Bali dan berkunjung ke pasar seni atau toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Bali ataupun saat kalian menonton pertunjukan tari barong dan keris dance, kalian akan melihat perwujudan seram dari topeng yang biasa disebut Leak.
Namun perlu kalian tahu, bahwa tidak semua tapel/topeng disebut topeng Leak. Loh? trus bedanya apa? Yuk kita bahas satu persatu
1. Leak
Selama ini kita mengetahui bahwa Leak adalah hantu yang berasal dari Bali yang memiliki wujud menyeramkan dengan mata besar, bertaring dan lidah menjulur panjang.
Berdasarkan cerita yang tersebar secara turun temurun, untuk mempelajari ilmu leak seseorang yang menjadi leak harus mencari tumbal baik itu manusia dewasa, bayi bahkan janin.
Namun faktanya leak sendiri merupakan sebuah ilmu, segala ilmu didunia ini bersifat netral, hanya saja manusialah yang kurang bijaksana dalam memanfaatkan ilmu tersebut sehingga dipergunakan untuk hal-hal yang buruk.
Wujud dari leak ini bisa kita lihat dalam cerita Calonarang.
2. Celuluk
atau bisa disebut sebagai Leak Gundul, merupakan salah satu antek-antek dari Rangda yang memiliki tingkatan ilmu paling rendah karena ilmunya hanya sebatas pada menakut-nakuti belum sampai pada membunuh manusia.
Dalam seni pertunjukan Calonarang, celuluk digambarkan memiliki rambut panjang, kepala bagian depan gundul memiliki payudara yang besar, mata sipit dan gigi tongos bertaring, serta memiliki tawa yang mengerikan.
3. Rarung
Merupakan salah satu murid (sisya) Rangdeng Dirah yang paling sakti karena mendapatkan anugrah kesaktian langsung dari Dewi Durga, dimana dia dapat membunuh musuhnya hanya dengan menatap saja.
Dalam pertunjukan Calonarang, rarung juga disebut Ratu Mas perwujudannya serba merah.
4. Rangda
Rangda atau yang dalam pertunjukan calonarang disebut dengan sebutan Ratu Ayu merupakan ratu dari para leak yang dianggap sebagai salah satu perwujudan dari Dewi Durga.
Digambarkan dengan mata menonjol, lidah menjulur, memiliki taring serta terdapat api di ubun-ubunnya.
Saat pertunjukan calonarang, selalu ada adegan dimana Rangda melawan Barong dimana merupakan penggambaran dari perang antara kebaikan melawan kejahatan yang merupakan simbol dari Rwa Bhineda.