Berbicara tentang sasis bus terutama di pulau sumatera,pernah gak kalian memperhatikan bahwa di pulau sumatera sangat payah atau jarang di jumpai sasis bus hino? dari pembaca mungkin ada yang berasal dari pulau sumatera atau mungkin pernah jalan-jalan ke sumatera,silahkan amati bus yang lalu-lalang di jalanan sumatera sangat jarang di dapati bus berlambangkan hino,berbeda halnya dengan truk hino,yang lalu lalang hampir di seluruh jalanan di indonesia,lalu kenapa bisa berbanding terbalik begitu? berikut 4 alasannya.
HINO SEBAGAI SECOND BRAND (PENGISI CELAH PASAR)
Sebagai perusahaan anak toyota pabrikan HINO fokus berdiri pada truk&bus sehingga tidak kita jumpai pabrikan hino memproduksi mobil seperti sedan ataupun SUV, sasis asal jepang ini telah lebih dari 30 tahun mengaspal di jalanan indonesia, namun di sumatera sasis bus hino masih di pandang sebagai second brand atau sebagai penambah variasi saja oleh kebanyakan perusahaan otobus di sumatera, berbeda hal nya dengan sasis kelas eropa yang di anggap sasis kasta tinggi seperti mercedes-benz, scania, ataupun volvo meskipun pada kenyataan nya kualitas sasis bus hino juga tak seburuk anggapan selama ini,baik dari segi kenyamanan atau pun power mesin nya.
TIDAK BERKESAN MEWAH
Bukan rahasia lagi,kalau di sumatera saat ini berbagai macam perusahaan otobus nya sedang bersaing dalam menghadirkan bus terbaik,terutama PO yang berasal dari aceh,aceh terkenal bersaing ketat dalam menghadirkan sasis kelas premium sehingga tak heran kita dapati sasis bus volvo,double decker,bus tronton yang semuanya merupakan pertama di sumatera dan semuanya berasal dari aceh.
Namun ketika berbicara tentang sasis bus hino,masih melekat di perusahaan otobus sumatera bahwa sasis bus hino tidak mencerminkan kemewahan,berbanding terbalik dengan sasis asal eropa,yang di anggap jauh lebih berkesan mewah dan elegan.
HINO MASIH TERGOLONG SASIS PENDATANG BARU
Era 70an merupakan era baru bagi perusahaan/produk otomotif jepang mendominasi pasar indonesia, tak terkecuali pabrikan asal jepang ini yaitu hino, ia mulai mendominasi pasar indonesia pada era 70an yang mana sebelumnya mayoritas pasar otomotif indonesia di dominasi oleh merk-merk eropa dan amerika, tentu nya merk-merk bus eropa seperti mercedes-benz lebih dulu mengaspal di jalanan indonesia,daripada pabrikan jepang, sehingga bagi kebanyakan po bus di sumatera sangat susah berpindah dari keluaran lama kepada keluaran terbaru.
SASIS EROPA TELAH TERUJI
Sasis eropa mampu menghadapi ganas nya jalur sumatera,mungkin ini hanya anggapan dan persepsi saja,karena bukan hanya mercedes-benz saja yang mampu menaklukkan jalur sumatera,hino pun terbukti juga bisa melakukannya,sebahagian perusahaan otobus masih percaya bahwa sasis mercedes-benz sangat kuat berhadapan dengan jalur sumatera,sehingga sangat susah mempercayakan armadanya pada sasis lain,meskipun sebahagian perusahaan mendatangkan sasis scania atau volvo tetapi jarang kita dapatkan sasis-sasis ini di gunakan pada jalur extreme sumatera,dengan kata lain,perusahaan otobus di sumatera memilih sasis yang sudah pasti-pasti saja.