Manfaat daging kodok bagi kesehatan ternyata luar biasa. Itu sebabnya, meskipun katak atau kodok memiliki wujud yang menjijikkan, namun binatang amfibi ini banyak dicari, bahkan dibudidayakan untuk diambil dagingnya.
Berdasarkan hasil penelitian dari para ilmuwan Queen’s University Berfast yang memperoleh penghargaan Medical Futures Innovation Awards di London, kulit dan daging katak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan 70 jenis penyakit.
Penelitian yang lain tentang manfaat daging kodok bagi kesehatan juga dilakukan Queens School of Pharmacy.
Dalam penelitian yang dipimpin Prof. Chris Shaw tersebut diketahui bahwa di dalam tubuh katak terkandung 2 jenis protein yang memberi pengaruh terhadap pertumbuhan pembuluh darah.
Bahkan protein dari waxy monkey frog tersebut dapat membunuh sel-sel kanker dengan cara menghambat pasokan makanan yang dilakukan pembuluh darah, sehingga tumor tidak memiliki kesempatan untuk berkembang dan menyebar, dan dalam kurun waktu tertentu tumor atau sel-sel kanker tersebut akan mati dengan sendirinya.
Jenis Kodok yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat
Katak atau kodok sendiri merupakan binatang yang tidak diketahui secara pasti asal-usulnya, karena tersebar di seluruh penjuru dunia, disebabkan kemampuannya bertahan hidup di berbagai tempat dan berbagai suhu, bahkan pada suhu yang ekstrim sekalipun.
Kodok termasuk golongan ordo Anura, yakni binatang amfibi tanpa ekor yang memiliki 250 genus dengan 2600 species.
Di Indonesia, terdapat puluhan jenis kodok yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara, termasuk di pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni. Diantara puluhan jenis tersebut, terdapat 4 jenis kodok yang dikonsumsi masyarakat, yakni:
Kodok hijau (Rana Macrodon)
Katak hijau adalah jenis yang paling populer untuk dikonsumsi, karena selain dibudidayakan katak jenis ini juga banyak ditemui di alam liar.
Kodok ini memiliki kulit berwarna hijau dihiasi bintik-bintik coklat kehijauan dengan panjang tubuh mencapai 15 cm.
Kodok sawah (Rana Cancrivora)
Sesuai dengan sebutannya, kodok ini banyak dijumpai di sawah-sawah terutama pada saat musim hujan.
Ciri-ciri dari kodok sawah memiliki panjang tubuh mencapai 10 cm dengan warna kulit dihiasi bercak kecoklatan serta memiliki suara yang keras.
Kodok Rawa (Rana Limnocharis)
Kodok rawa merupakan kodok terkecil diantara empat jenis kodok yang banyak dikonsumsi yaitu dengan ukuran tubuh sekitar 8 cm.
Namun meski memiliki ukuran tubuh lebih kecil dengan daging yang lebih sedikit, harga kodok rawa lebih mahal dibanding jenis yang lain karena rasa dagingnya yang gurih dan paling lezat.
Kodok batu/kodok raksasa (Rana Musholini)
Disebut kodok raksasa karena memiliki ukuran tubuh cukup besar dengan panjang bisa mencapai 22 cm dan berat hingga 1,5 kg perekor.
Habitat asli dari kodok ini terdapat di Sumatera meski kini sudah dibudidayakan di berbagai tempat.
Keempat jenis kodok tersebut dijadikan bahan olahan dengan berbagai macam jenis masakan, baik digoreng, disayur, dipepes juga dijadikan keripik yang di Indonesia dikenal dengan nama swike.
Kata swike sendiri berasal dari bahasa Tiong hoa yang artinya swie: air dan kee: ayam.
Entah kenapa daging kodok disebut swike, mungkin karena paha kodok bentuknya mirip dengan paha ayam.
Kandungan Gizi Daging Kodok
Olahan daging kodok di Indonesia diberi nama dengan bahasa Tiong Hoa, karena sejak dulu rumah-rumah makan China yang ada di Indonesia sudah menyajikan swiekee sebagai menu utama.
Hal tersebut selain disebabkan karena rasanya yang lezat, manfaat daging kodok bagi kesehatan juga sangat besar.
Sebagaimana kita ketahui, China merupakan pusat dari ilmu pengobatan tradisional, sehingga khasiat dari daging kodok lebih dahulu dikenal oleh orang-orang China.
Menurut penelitian yang dilakukan Food Weight, pada setiap 100 gram kodok, hanya sekitar 65% yang dapat dikonsumsi, dan dari jumlah tersebut terdapat kandungan nutrisi/gizi sebagai berikut: 73 kilokalori energi, 16,4 gram protein, 0,3 gram lemak, 0 gram karbohidrat, 1 miligram zat besi, 18 miligram kalsium, 147 miligram fosfor, 0IU Vitamin A, 0,14 miligram Vitamin B1, dan 0 miligram Vitamin C.
Manfaat Daging Kodok bagi Kesehatan
Dengan kandungan nutrisi/gizi sebagaimana tersebut di atas, manfaat daging kodok bagi kesehatan sangat beragam, diantaranya adalah:
Sumber Protein Hewani
Besarnya kandungan protein yang mencapai 16,4 gram per100 gram daging kodok, membuat swike dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani.
Mengobati Penyakit Jantung
Salah satu manfaat daging kodok bagi kesehatan adalah untuk mengobati penyakit jantung. Luka pada jantung dapat diobati dengan mengkonsumsi secara rutin daging kodok yang telah diolah.
Cara mengolahnya adalah sebagai berikut: iris daging kodok menjadi potongan-potongan kecil, campur dengan bawang putih dan merica yang telah digiling lembut, dan tambahkan petai yang diiris tipis-tipis, lalu rebus dalam waktu kurang dari 20 menit agar sari-sari daging kodok tidak hilang.
Setelah direbus, tambahkan 2 sendok teh madu asli serta garam secukupnya.
Mengatasi Stroke
Daging kodok yang dapat berfungsi memperbaiki pembuluh darah dengan cepat dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan kerusakan pada jaringan syaraf yang dapat menjadi penyebab penyakit stroke.
Menyembuhkan luka/cidera
Dengan fungsinya dalam memperbaiki pembuluh darah serta kandungan proteinnya yang berlimpah, membuat salah satu manfaat daging kodok bagi kesehatan adalah untuk mempercepat sembuhnya luka atau cidera pada anggota tubuh bagian manapun.
Bahkan bagi penderita diabetes yang disaat tubuhnya terluka sulit untuk disembuhkan, dapat mencoba daging kodok sebagai tambahan terapi penyembuhan untuk luka yang diderita.
Mengobati Impotensi
Bagi kaum pria yang memiliki masalah impotensi, dapat memanfaatkan daging kodok sebagai alternatif pengobatan. Mengobati impotensi dengan menggunakan daging kodok ini sudah lama dilakukan oleh masyarakat di Negara Peru, caranya dengan menguliti kodok yang sudah mati dan mengambil dagingnya saja kemudian memasukkan ke dalam blender.
Tambahkan wortel dan madu, lalu giling hingga halus dan menjadi jus segar.
Jus daging kodok ini oleh masyarakat Peru selain dimanfaatkan untuk mengobati impotensi juga untuk menambah stamina. Tidak heran jika jus kodok cukup populer di Negara tersebut.
Menyembuhkan Asma dan Bronkitis
Jus kodok yang di Peru populer dengan sebutan extracto derana, selain dapat mengobati impotensi dan membangkitkan stamina, juga dapat mencegah dan mengobati penyakit asma, serta bronkitis.
Bahkan masyarakat Peru percaya bahwa manfaat daging kodok bagi kesehatan cukup kompleks sehingga dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang lain.
Mencegah dan Mengobati kanker
Sebagaimana disebutkan pada awal tulisan, 2 jenis protein yang terkandung pada daging kodok dapat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan darah yang menyuplai makanan pada sel-sel kanker, sehingga selain dapat mencegah perkembangan dan penyebaran tumor, daging kodok juga dapat membunuh sel-sel kanker.
Itulah beberapa manfaat daging kodok bagi kesehatan tubuh.
Manfaat tersebut sudah barang tentu tidak bisa dirasakan dalam seketika, karena daging kodok bukan bahan kimia yang dapat bereaksi dengan cepat.
Namun jika dikonsumsi secara rutin, manfaat yang terkandung pasti akan dapat dirasakan. Terimakasih banyak sudah membaca, semoga bermanfaat !