Solo leveling (Only I Level Up). Mungkin dari kalian ada yang masih asing dengan maksud kalimat ini. Atau malah sebaliknya, sudah sangat paham dan sangat mengerti dari hal terkecil sampai dengan hal terbesar, dari A sampai dengan Z .
Untuk yang belum tahu dan belum paham, Solo Leveling (Only I Level Up) merupakan manhwa (istilah komik Korea) dan novel asal Korea Selatan.
Awalnya Solo leveling berupa novel, akan tapi dengan seiring popularitasnya yang meningkat maka diadaptasilah Solo Leveling menjadi manwha.
Sinopsis Solo Leveling
Latar belakang alur cerita Solo Leveling dimulai dari 10 tahun sebelum alur cerita utama. Pada saat itu terjadi kemunculan gate diseluruh penjuru dunia.
Gate pada dasarnya merupakan sebuah portal yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia para monster. Setelah kemunculan gate yang tersebar secara acak, sebagian orang di dunia menerima kemampuan khusus yang membuat mereka mampu mengalahkan monster di dalam suatu gate. Orang yang menerima kemampuan khusus dan memburu monster di dalam gate disebut Hunter.
Sung Jin-Woo merupakan karakter utama dalam cerita ini, seorang Hunter lemah dengan peringkat paling rendah. Seringkali ia hampir mati dalam penjelajahan gate yang membuatnya keluar-masuk rumah sakit.
Tapi semua itu berubah ketika ia ikut dalam insiden double dungeon yang pada akhirnya menjadikannya sebagai Player. Dari situlah Sung Jin-Woo memulai petualangan yang sesungguhnya sebagai Hunter dan mengungkap misteri di balik title Player-nya.
Cukup menarik kan setelah membaca sinopsisnya? Tidak cuma hal itu saja, ada beberapa hal lain yang membuat manhwa Solo Leveling patut dibaca di antaranya:
1. Alur carita mudah diikuti
Alur cerita dalam Solo Leveling bisa dibilang cukup mudah untuk diikuti, dengan fokus cerita pada fantasy dan action. Walaupun berfokus lebih berfokus kepada dua hal tersebut, Solo Leveling tidak serta-merta melupakan unsur-unsur lain dalam keutuhan suatu cerita, seperti unsur drama dan misteri.
Unsur drama dan misteri masih ada dalam Solo Leveling, akan tetapi porsinya tidak terlalu banyak. Jadi jangan harap ada cerita drama banget atau misteri yang njelimet.
2. Action yang mantab
Penggambaran action dalam Solo Leveling bisa dibilang sangat bagus. Setiap chapter yang memiliki panel pertarungan digambarkan dengan baik.
Begitu juga dengan kualitas penggambaran yang cukup banyak ikut andil dalam memperkuat nuansa action pada manhwa ini.
Bila dibandingkan dengan Novelnya, sampai sekarang belum terlihat pengambaran manhwanya menjadi terlalu melenceng dengan imajinasi pembaca yang dibentuk saat membaca novelnya.
Mungkin hal ini juga yang membuat para pembaca novel tetap mengikuti mahwanya, walaupun telah tau seluruh isi cerita.
3. Perkembangan MC (main character)
Salah satu hal alasan mengapa saya suka membaca manhwa ini adalah perkembangan karakter dari MC. Setiap bertambah chapter semakin dapat disadari pula perkembangan seorang MC dalam manhwa ini, entah itu dari segi kekuatan ataupun sudut pandang MC terhadap dunianya.
Bahkan pada suatu suatu chapter, entah saya agak lupa chapter berapa, terdapat panel yang menegaskan perkembangan karakter MC secara sangat jelas.
Saya berasumsi author sengaja membuat adegan ini dengan maksud membertegas perkembangan MC. Munkin yaa, namanya juga menduga.
4. Kualitas gambar
Tak bisa dipungkiri lagi kalau kualitas gambar dari Solo Leveling menjadi salah satu alasan untuk terus-menerus membacanya sampai tuntas.
Dubu (Redice Studio) tidak main-main mengerjakan manhwa ini. Semua dikerjakan dengan apik, baik itu karakter, monster ataupun latar tempat kejadian. Bahkan karena saking mantebnya kualitas gambar, kadang kala ada panel yang cocok untuk dijadikan wallpaper Hp.
Tertarik bukan baca Solo Leveling? Mumpung komiknya belum tamat dan belum ketinggalan jauh lo. Terimakasih banyak sudah membaca !