You’re home, forever.
Film ini berkisah mengenai sebuah pasangan, Tom dan Gemma yang diperankan oleh Jesse Eisenberg dan Imogen Poots. Keduanya hendak mencari rumah ideal untuk mereka tinggali. Tapi rumah yang mereka temukan membuat mereka tidak bisa keluar dari komplek perumahan tersebut.
Kisah mereka dimulai dengan adegan Gemma, yang diperankan oleh Imogen Poots, sedang mengajar di sebuah sekolah. Sepulang dari mengajar, Gemma bersama kekasihnya, Tom, pergi ke agen properti untuk mencari rumah idaman mereka. Martin, agen properti, kemudian menunjukan sebuah perumahan baru bernama Yonder. Martin mengantar mereka sampai menuju rumah nomor 9 di perumahan Yonder. Setelah Martin mengenalkan rumah untuk mereka tempati, Martin menghilang. Tom dan Gemma kemudian berusaha mencari jalan keluar dari perumahan tersebut yang ternyata hasilnya sia-sia. Singkat cerita, mobil yang mereka naiki kehabisan bahan bakar dan mereka akhirnya memilih untuk tidur dirumah tersebut.
Keesokan harinya, mereka mencoba keluar dari perumahan tersebut dengan berjalan kaki mengikuti arah matahari. Tapi ternyata mereka berakhir kembali di rumah nomor 9. dengan putus asa, Tom membakar rumah tersebut dan mereka berdua tidur di luar rumah malam itu. Paginya, mereka terbangun dengan keadaan rumah yang telah mereka bakar utuh kembali bersama sebuah kotak kardus di depan rumahnya yang berisikan bayi laki-laki dengan tulisan di kardus tersebut “Besarkan anak ini kalau ingin bebas”. Tak ada pilihan lagi bagi mereka selain membesarkan bayi tersebut.
Tiga bulan berlalu, bayi tersebut tumbuh begitu cepat menjadi seorang anak berusia 6-7 tahun. Dalam 3 bulan tersebut, Tom dan Gemma mengalami kemerosotan mental yang luar biasa. Bayi yang berubah menjadi seorang anak tersebut memiliki keahlian untuk menirukan gerakan dan cara bicara dari Tom dan Gemma dengan mengobservasi setiap gerakan, tingkah laku, dan cara bicara mereka.
Tom yang tak sengaja membuang rokoknya di rumput teras rumah menemukan kejanggalan bahwa rumputnya menolak puntung rokok tersebut. Dari sini Tom mencoba menggali tanah tersebut yang seolah-olah memberi arah baru bagi hidupnya. Obsesinya akan menggali tanah membuatnya menjauh dari Gemma yang secara tidak langsung juga membuat Gemma semakin dekat dengan anak tersebut.
Suatu hari, anak tersebut pulang membawa buku dengan bahasa yang tak dimengerti. Gemma membujuknya untuk memberitahukan siapa yang memberikan buku tersebut dengan menyuruhkannya menirukan orang tersebut. Tanpa disangka-sangka, anak tersebut berubah menjadi sosok lain yang menakutkan.
Hari demi hari berlalu, anak tersebut telah menjadi orang dewasa dan lebih sering pergi ke luar rumah tanpa diketahui Tom dan Gemma kemana mereka pergi. Tom dalam usahanya menggali lubang akhirnya menemukan kantung mayat didasar tanah dan berhenti menggalinya. Disinilah akhir hidup Tom. Gemma meminta anak tersebut menolong Tom, malahan anak tersebut memberikan kantung mayat untuk Tom. Tom akhirnya dimasukan ke dalam kantung mayat tersebut dan berakhir di lubang yang ia gali. Karena emosi, Gemma akhirnya menyerang anak tersebut tapi karena kondisinya yang semakin memburuk membuat akhirnya dia kelelahan, dan anak tersebut memasukan Gemma ke kantung mayat dalam kondisi sekarat. Tom dan Gemma berakhir di lubang yang Tom gali.
Akhir cerita, anak tersebut mengisi ulang bahan bakar mobil dan pergi meninggalkan perumahan untuk menemui Martin dan menggantikan tugas Martin sebagai agen properti.
Film ini termasuk dalam genre fiksi ilmiah karena melibatkan dunia perumahan yang tanpa batas yang dapat kita lihat dari kemanapun mereka pergi, selalu berakhir di rumah nomor 9. Selain fiksi ilmiah, dapat juga digolongkan dalam kategori horor atau thriller dimana pemeran film dikisahkan dikurung oleh makhluk misterius yang memaksa mereka membesarkan seorang anak.
Akhir cerita meninggalkan banyak pertanyaan, seperti bagaimana cara sesungguhnya mereka bisa keluar dari perumahan tersebut? Siapa sebenarnya yang membuat perumahan tersebut? Apa yang menjadi tujuan dari dibuatnya perumahan tersebut?
Tapi alur dari film ini sendiri sudah bisa ditebak dari awal film dimulai. Film dimulai dengan seekor anak burung yang membuang telur dan saudaranya. Kemudian anak burung tersebut tumbuh semakin besar, bahkan lebih besar dari induknya. Ini adalah sifat alami dari burung tersebut, burung Cuckoo. Burung ini merupakan burung parasit dimana induk Burung Cuckoo menaruh telurnya di sarang burung lain supaya dibesarkan oleh burung lain. Dan ketika telur Burung Cuckoo mulai menetas, ia memiliki naluri alami untuk mau menang sendiri dengan membunuh anak kandung dari burung induk yang menjadi inangnya. Sama seperti di film ini. Anak tersebut dibesarkan oleh orang lain dan tumbuh dewasa hingga mandiri. Anak tersebut telah menjadi benalu bagi pasangan tersebut dan secara tidak langsung, menyerap energi dari pasangan tersebut. Baik energi fisik maupun mental pasangan.
Film ini mendapat rating 5.9/10 dari IMDb dan 70% dari Rotten Tomatoes
Kalau dariku sendiri, 6/10. Ceritanya lumayan membosankan karena puncak masalah yang diberikan hanya mengenai siapa orang dibalik perumahan infinity tersebut. Cerita juga terkesan lama karena tidak adanya puncak masalah yang jelas dan cenderung berakhir dengan banyak pertanyaan.