Naruto merupakan serial manga yang di buat oleh Masashi Kishimoto. Sebuah serial panjang yang berdurasi sekitar lima belas tahun. Manga Naruto pertama kali terbit pada 21 September 1999 dan berakhir pada 10 November 2014. Manga ini begitu terkenal, baik di Jepang maupun di negara lain, termasuk di Indonesia. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi serial Anime yang berjudul Naruto tayang perdana pada 3 Oktober 2002 hingga 8 Februari 2007. Kemudian seri anime ini dilanjutkan dengan judul Naruto Shippuden yang tayang pada 15 Februari 2007 sampai 23 Maret 2017.
Naruto bercerita tentang dunia ninja, dimana Naruto Uzumaki merupakan pemeran utama pada manga ini. Naruto Uzumaki diceritakan sesaat setelah dilahirkan ditinggal oleh kedua orang tuanya. Dia dibenci oleh seluruh warga desa, karena pemimpin desa mereka Hokage Ke-4 menyegel Bijuu (siluman berekor) yang bernama Kyuubi. Kemudian diketahui bahwa hokage ke-4 tersebut merupakan ayah dari Naruto. Selain itu Naruto dikenal sebagai anak yang nakal, usil dan bodoh. Meski begitu Naruto memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Hokage yang lebih hebat dari para Hokage sebelumnya. Perjuangan Naruto kemudian berbuah manis di akhir cerita. Dia dibanggakan seluruh penduduk, tak hanya penduduk desanya namun seluruh penduduk dunia. Predikat itu ia dapatkan setelah ia menjadi pahlawan pada perang dunia ninja ke-4 dan menciptakan perdamaian di dunia ninja.
Jika dilihat sekilas cerita Naruto ini memang sedikit tidak masuk akal, ada yang bilang juga sebagai cerita bodoh. Itu mungkin memang benar jika kita melihat hanya dari sisi cerita ninjanya saja. Jurus dan kekuatan yang mereka gunakan hampir tidak mungkin benar-benar ada didunia ini. Namun akan berbeda andai kita menilai serial ini secara explisit dengan melihat perilaku-perilaku para pemerannya. Ada banyak nilai yang sebenarnya bisa kita ambil, bahkan menjadi motivasi untuk kehidupan kita sendiri. Berikut beberapa poin nilai yang dapat kita ambil sebagai pelajaran hidup :
Kenakalan Naruto waktu kecil
Sewaktu kecil Naruto dikenal sebagai anak yang nakal, malas, dan bodoh. Ia suka mengganggu seluruh penduduk desa. Bahkan mencorat-coret rumah penduduk dan patung Hokage. Kenakalan Naruto ini jelas membuat jengkel para penduduk desa. Hingga mereka semua semakin membenci Naruto.
Kemudian beberapa petinggi desa menyadari bahwa kenakalan Naruto ini karena dia begitu membutuhkan perhatian. Tingkah usilnya hanya untuk menarik perhatian dari orang-orang saja. Lantas mereka yang sadar akan hal itu mulai mendekati Naruto. Mulai berteman dan bersahabat. Orang pertama yang melakukannya adalah gurunya Iruka.
Kisah ini memang terlihat sederhana, tapi sangat masuk akal. Dari kisah ini kita bisa belajar banyak, terutama dalam merawat anak kita. Ada kemungkinan mengalami hal yang sama seperti yang dialami Naruto ini. Anak bersikap nakal, usil, maupun malas. Munkin si anak tersebut juga kekurangan perhatian seperti yang dialami Naruto.
Besarnya pengorbanan orang tua
Kisah Namikaze Minato dan Uzumaki Khusina tentu layak kita pelajari bagaimana pengorbanan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Dalam cerita tersebut, Uzumaki Khusina yang menjadi Jin Churiki Kyuubi harus berjuang melawan melemahnya segel saat melahirkan Naruto. Kelemahan tersebut diketahui oleh Tobi/Obito yang berkeinginan untuk merebut Kyuubi. Lantas setelah sesaat Naruto dilahirkan datanglah Tobi untuk merebut Kyuubi. Meski pada akhirnya Namikaze Minato mampu mengalahkan Obito, namun baik Namikaze Minato maupun Khusina kehabisan tenaga. Sedangkan mereka masih harus mengendalikan Kyuubi yang telah dikeluarkan dari tubuh Khusina. Pada akhirnya Namikaze Minato dan Khusina harus tewas oleh Kyuubi, meski mereka juga mampu mengendalikan Kyuubi dengan menyegel setengah cakra kedalam tubuh Naruto dan setengah yang lainnya ke tubuh Minato sendiri.
Dalam kisah ini dapat kita ketahui bahwa perjuangan orang tua itu memang begitu besar. Untuk keselamatan dan kebahagiaan anaknya, mati pun mereka akan rela. Cerita ini tentu bukan isapan jempol belaka, melainkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita temui. Maka dari itu menghormati orang tua merupakan suatu kewajiban bagi kita.
Arti sebuah persahabatan
Cerita soal persahabatan ini memang banyak kita jumpai dalam seluruh alur cerita Naruto ini. Hampir keseluruhannya menceritakan tentang persahabatan, terutama pada teman sekelas Naruto. Kisah yang paling mencolok tentu saja kisah antara Naruto dan Sasuke. Mereka pada awalnya di ceritakan saling membenci satu sama lain. Sasuke merupakan siswa paling cerdas, sedangkan Naruto paling bodoh. Kemudian kepribadian Sasuke berubah drastis menjadi orang yang terobsesi untuk belas dendam kepada kakaknya yang telah membantai orang tua dan seluruh klannya. Karena obsesi dendam tersebut, Sasuke kemudian meninggalkan desa dan berguru kepada Orochimaru. Sebagai sesama anggota tim tujuh, Naruto tidak tinggal diam dan tidak terima atas sikap Sasuke tersebut. Naruto pun berjanji untuk membawa pulang Sasuke, meski banyak yang tidak menyetujui sikap Naruto itu. Naruto sudah menganggap Sasuke adalah sahabat terbaiknya. Maka ia pun tak ingin Sasuke menjadi orang jahat. Pada akhirnya keinginan tersebut terwujud pada akhir-akhir cerita setelah Naruto dan Sasuke bertempur.
Seorang sahabat sejati adalah orang yang mau berbagi dalam kondisi apapun. Baik kondisi senang maupun susah. Seorang sahabat sejati biasanya dapat dinilai ketika kita mendapatkan kesusahan. Seorang sahabat sejati juga akan memperhatikan kita sedetil-detilnya. Membantu jika ada persoalan, mengingatkan dan menasehati ketika kita salah, dan mau berkorban untuk kita. Dalam kisah Naruto dan Sasuke ini tentu kita dapat belajar, bagaimana seharusnya seorang sahabat itu bersikap.
Pentingnya menghormati guru
Iruka, Kakashi, dan Jiraya merupakan guru-guru Naruto dalam alur cerita ini. Mereka memiliki kepribadian masing-masing, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski begitu Naruto sangat menghormati mereka semua. Bahkan saat kematian Jiraya, Naruto begitu bersedih. Kesedihannya tak terkira, hingga akhirnya Iruka menasehati Naruto agar menerima kenyataan itu. Naruto mengaku bahwa segala kemampuan yang dimilikinya merupakan hasil dari binaan para gurunya tersebut.
Pada kehidupan nyata, seorang guru memang begitu penting artinya. Mereka menjadi salah satu penentu nasib kehidupan kita. Tanpa adanya peran guru semacam ini, mungkin kemampuan yang kita miliki saat ini tak ada atau tak sebaik ini. Guru merupakan salah satu yang semestinya kita ingat dan hormati atas jasa-jasanya kepada kita.
Setiap perjuangan akan berbuah manis
Keseluruhan cerita Naruto merupakan sebuah kisah perjuangan besar dalam menggapai cita-cita. Menjadi paling bodoh saat di sekolah bukan berarti akan gagal dalam menggapai cita-cita. Memang, jalan yang kemudian dilalui Naruto tidak mudah, penuh dengan tantangan, kegagalan, dan putus asa. Namun dengan semangat besar, tidak pantang menyerah, dan terus mencoba, maka keberhasilan akan didepan mata. Hal tersebut tentu tidak hanya berlaku dalam cerita saja, dalam kehidupan nyata pun hal itu sering terjadi dan sangat mungkin terjadi. Maka dari itu jangan lelah untuk menggapai cita-cita, meski banyak rintangan yang menghalangi.
Naruto memang hanya sekadar cerita, namun setiap cerita itu juga merupakan buah pikir seorang manusia. Mashasi Kishimoto tentu saja ingin bahwa cerita ini tidak hanya sekadar hiburan semata. Ada banyak hal yang tentunya ingin ia sampaikan. Pengetahuan, kebudayaan Jepang, motivasi, dsb. Tentunya cerita ini jika kita nikmati dengan baik akan menghasilkan manfaat yang baik juga dan tidak hanya sekedar hiburan semata.