Ulasan Euphoria: Series Relevan dengan Gen Z

Alvin Nurilham

Ulasan Euphoria: Series Relevan dengan Gen Z

Serial merupakan sebuah serial mengenai sekelompok remaja yang diproduksi oleh HBO dibintangi oleh aktor dan aktris ternama di kalangan seperti Zendaya, Hunter Schafer, Sydney Sweeney dan Jacob Elordi.

Euphoria sukses menjadi sebuah serial bombastis dan menarik perhatian audiens khususnya Gen Z yang merasa “terwakilkan” dengan serial euphoria ini.

Euphoria menjadi salah satu serial HBO Original dengan penonton terbanyak dalam season 2 episode 1 yang lalu, Euphoria sukses mendapatkan 13.1 juta penonton.  

Euphoria Menceritakan problematika remaja bermasalah. Rue Bennet yang diperankan oleh Zendaya menjadi karakter utama dan menjadi narator yang menceritakan kejadian-kejadian di masa remajanya.

Rue memiliki latar belakang yang “kompleks” sebagai seseorang yang mengidap berbagai masalah kesehatan mental, diantaranya dia mengidap ADD, OCD, General Anxiety Disorder dan memiliki kemungkinan mengidap Bipolar.

Rue pada awalnya tumbuh normal, namun ketika dia masih berusia 13 tahun Rue harus ditinggal oleh ayahnnya yang meninggal dan menjadi alasan utama Rue tenggelam menjadi seorang Drug Addict dengan berbagai substance ia gunakan.

Dalam serial ini, menunjukan bahwa setiap karakter memiliki permasalahan latar belakang beragam seperti Nate Jacobs yang diperankan oleh Jacob Elordi terlihat sebagai sosok antagonist yang sangat kasar dengan wanita yang ia sedang kencani, namun ternyata latar belakang yang membuat Nate melakukan tindakan-tindakan yang tidak seharusnya dilakukan, adalah ia mengetahui bahwa ayahnya Cal Jacob merupakan “predator seksual” yang senang merekam hubungan seksual dengan banyak orang yang bukan istrinya, bahkan Cal Jacob juga menyimpan video hubungan seksual dengan teman sekolah Nate Jacobs seorang Transgender bernama Jules yang diperankan oleh Hunter Schafer.

Hal ini menjadi pemicu “gangguan” kejiwaan dengan emosi yang meledak-ledak dari Nate Jacobs.

Banyak negatif terkait serial ini yang dinilai terlalu eksplisit sebagai sebuah serial remaja. Namun, sebenarnya serial ini dapat dijadikan refleksi permasalahan remaja Gen Z yang mungkin tidak dipahami dan sulit untuk dimengerti oleh generasi-generasi sebelumnya.

Maka dari itu serial ini dianggap terlalu eksplisit, padahal permasalahan ini mungkin saja dialami remaja-remaja saat ini, apalagi dalam serial ini juga mengangkat isu kesehatan mental yang sering dianggap sebelah mata oleh generasi-generasi terdahulu.

Secara pengambilan gambar, cinematography dan penataan busana dalam serial ini sangat ciamik, pengambilan warna-warna tidak “biasa” dan di dominasi dengan warna gelap, seperti melambangkan kehidupan sekelompok remaja yang senang hura-hura.

Namun, pada saat yang sama permasalahan yang terus datang membuat suasana gelap terus mengikuti dan menyelimuti mereka, kritikan terhadap serial ini yang dianggap akan memberikan efek buruk kepada remaja yang menonton sangat tidak relevan. karena, sebenarnya sebuah karya dibuat untuk menghibur bukan untuk mengedukasi. 

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi