Hampir setiap negara pasti memiliki yang namanya Convenience Store atau sebuah gerai yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, hingga barang-barang non-essential. Penulis tentu berbicara soal gerai ataupun minimarket seperti Indomaret maupun Alfamart yang pastinya kita lewati sehari-hari.
Namun, pada kesempatan kali ini penulis ingin membahas satu minimarket yang nampaknya sudah cukup mendunia, bahkan mungkin sering kamu saksikan saat menonton berbagai vlog makanan di YouTube. Ya, penulis berbicara soal 7-Eleven yang nampaknya hadir lebih dari sekadar toserba biasa, terutama di Jepang.
Perlu diketahui bahwa 7-Eleven aslinya merupakan perusahaan asal Texas yang didirikan pada tahun 1927, dimana kemudian 70% kepemilikannya dibeli oleh It0-Yokado di tahun 1991. Sampai saat artikel ini ditulis, 7-Eleven sudah membuka ebih dari 68 ribu toko yang tersebar di 17 negara, dimana lebih dari 20 ribu gerainya tentu berada di Jepang.
Masyarakat Jepang menyebut convenience store sebagai konbini, dan terdapat begitu banyak ragam brand konbini yang tersebar dengan jarak yang tidak begitu berjauhan, terutama di kota-kota besar. Selain 7-Eleven, ada juga Lawson dan Family Mart yang juga sering terlihat. Namun agaknya 7-Eleven merupakan yang terpopuler dari para pesaingnya tersebut.
Satu hal yang menjadi daya tarik 7-Eleven selain hadir sebagai minimarket untuk kebutuhan sehari-hari adalah mereka menghadirkan berbagai variasi makanan siap saji layaknya kantin. Seperti onigiri, sandwich, bahkan bento yang bisa langsung dihangatkan di tempat, hingga hot meal seperti ayam goreng, hot dog, sup oden dan lain-lain. Tersedia juga berbagai roti yang masih hangat serta kudapan ringan lainnya.
Hampir semua makanan siap saji yang dihadirkan tentunya tidak dibuat ditempat, melainkan dikirimkan dari tempat lain. Namun yang menarik adalah 7-Eleven selalu mengeluarkan makanan yang masih segar setidaknya 3 kali dalam sehari, biasanya di waktu pagi, siang dan malam.
Kamu mungkin berasumsi bahwa makanan siap saji yang hadir di minimarket tidak seenak yang dibuat di restoran sungguhan. Di negara-negara lain mungkin demikian, namun di Jepang tidaklah seperti itu. Semua makanan yang dihadirkan dibuat dengan kualitas tinggi, sehingga masyarakat tetap dapat menikmati makanan yang ada selain sebagai pengisi perut semata. Tidak hanya itu, 7-Eleven bahkan berkolaborasi dengan salah satu restoran ramen yang mendapatkan penghargaan Michelin, dan menghadirkan sebuah produk ramen instan yang dikabarkan sangat lezar.
Masyarakat Jepang bisa dibilang memiliki budaya kerja yang sangat disipilin waktu, terutama pekerja kantoran. Hal tersebut terkadang membuat seseorang tidak sempat membuat sarapan atau membuat bekal untuk makan siang. Maka dari itu, banyak dari mereka yang memilih untuk mampir ke 7-Eleven dalam perjalanan ke kantornya, seperti untuk membeli makanan ringan untuk sarapan ataupun membeli bento untuk bekal makan siang di kantor. Tidak jarang juga banyak dari orang kantoran tersebut membeli makanan untuk makan malam sepulang dari kantor.
Tersedia juga beberapa bangku dan meja bila pengunjung memilih untuk makanan di tempat. Namun fasilitas makan atau minum tersebut biasanya hanya tersedia di 7-Eleven yang lebih besar. Jika kamu memutuskan untuk melakukan vlog 7-Eleven, tentunya disarankan untuk mencari franchise-nya yang luas agar lebih leluasa dan tidak mengganggu pengunjung lain. Hal ini juga mengingat bahwa jarak antara 7-Eleven yang satu dengan yang lain juga tidak berjauhan di Jepang, sehingga kamu tentunya tidak kesulitan mencari makanan saat kelaparan di tengah malam karena ada banyak 7-Eleven yang hadir 24 jam.
Kebanyakan convenience store memasang harga lebih mahal daripada supermarket (kecuali di Indonesia dimana justru harga di supermarket cenderung lebih mahal), karena menawarkan convenience atau kemudahan, dalam hal ini adalah aksesnya yang lebih dekat dengan rumah atau memiliki banyak lokasi franchise. Namun di Jepang, 7-Eleven justru memiliki harga yang cenderung murah karena memiliki persaingan dengan Lawson dan Family Mart yang juga tersebar di banyak tempat.
Tidak hanya hadir sebagai tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari sekaligus menjadi sebuah kantin bagi orang kantoran, 7-Eleven juga menjual produk-produk hiburan seperti video game. Tidak hanya itu, 7-Eleven juga berkali-kali berkolaborasi dengan sebuah anime yang sedang tayang, seperti menjual berbagai pernak-pernik anime misalnya, atau memberikan merch anime secara gratis bila harga total belanjaan mencapai sekian yen.
7-Eleven sendiri juga sempat beroperasi di Indonesia, namun ditutup karena mengalami kerugian. Liputan 6 bahkan memberitakan bahwa kerugian tersebut disebabkan karena pelanggannya cenderung membeli satu minum, namun nongkrong di gerainya sampai berjam-jam. Penulis sendiri sedih ketika tahu bahwa 7-Eleven Indonesia tutup, karena penulis sangat menyukai menu Spicy Chicken Katsu-nya yang biasa penulis beli di stasiun Pasar Senen sebagai bekal dalam perjalanan merantau.
Hal ini mungkin membuatmu bertanya-tanya apakah Indomaret dan Alfamart yang juga sudah membuka gerai dimana-mana akan bisa seperti 7-Eleven yang hadir sebagai sebuah kantin. Indomaret sendiri melalui Indomaret Point sudah menghadirkan bento siap saji, namun tidak memiliki banyak variasi yang menarik. Mengingat bahwa Indomaret dan Alfamart sendiri sering dijadikan tempat nongkrong, menghadirkan berbagai makanan hangat yang bisa dinikmati kapan saja tentu merupakan sesuatu yang membahagiakan.
Nah, apakah kamu sudah pernah mengunjungi gerai 7-Eleven saat masih buka dulu? Jika sudah pernah, kira-kira apa yang kamu suka dari gerai satu ini? Yuk, share aja pendapatmu di kolom komentar ya!