DOTA 2 Banned Lebih Dari 40 Ribu Cheater

Jason Yong

Dota 2 Cheater

Hari ini, selaku pengembang mengumumkan bahwa mereka akan membanned sebanyak 40 ribu cheater di Dota 2 selama beberapa minggu terakhir.

Pengumuman resmi ini diumumkan melalui situs web dota2.com. Keberadaan cheater semakin marak di beberapa game online karena akses yang mudah untuk menggunakan cheat dan keinginan para pemain untuk menang secara instan.

Cheater adalah orang yang menggunakan program atau metode ilegal untuk memperoleh keuntungan tidak adil dalam game. Jenis cheat yang berbeda telah bertebaran untuk semua jenis game.

Valve juga mengatakan bahwa banyak pemain yang mengembangkan dan menggunakan eksploit baru untuk terus mencoba mendapatkan keuntungan yang tidak adil dengan mengorbankan pemain lain.

Dengan dihapusnya 40 ribu cheater ini, para pemain diharapkan dapat dengan lebih mudah mengejar target MMR dalam game Dota2.

Tentang DOTA 2

Dota 2 Cheater
Dota 2 Cheater

DOTA 2 adalah sebuah game online yang dimainkan secara multiplayer dan bergenre (Multiplayer Online Battle Arena). Dalam game ini, pemain akan memilih satu hero dari sejumlah hero yang tersedia, lalu membentuk tim dengan pemain lain untuk bertarung melawan tim lain dalam arena pertempuran.

Setiap hero memiliki kemampuan dan peran yang berbeda dalam tim, seperti hero carry yang bertugas untuk mengumpulkan gold dan item, hero support yang membantu tim dengan memberikan heal atau buff, dan hero initiator yang bertugas untuk memulai serangan terhadap tim lawan. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk menghancurkan basis (Ancient) lawan.

DOTA 2 telah menjadi salah satu game online yang sangat populer di seluruh dunia, terutama di kalangan gamer profesional. Game ini menuntut keahlian, taktik, kerja sama tim, dan pengambilan keputusan yang cepat.


Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi