Novel Jalan Tak Ada Ujung: Nilai Kemanusiaan Menjadi Hal Penting Dalam Novel Ini

Achmad Zuhry

Novel Jalan Tak Ada Ujung: Nilai Kemanusiaan Menjadi Hal Penting Dalam Novel Ini

Siapa yang tidak mengenal Mochtar Lubis? Iya, Mochtar Lubis merupakan seorang jurnalis dan seorang pengarang terkenal yang berasal dari Indonesia. Salah satu karya Mochtar Lubis yang akan kita bahas yaitu novel yang berjudul “”. Novel ini termasuk ke dalam karya sastra angkatan ke 20 atau Balai Pustaka.

Mochtar Lubis menulis novel “Jalan Tak Ada Ujung” tersebut karena pengalaman Mochtar Lubis yang berhubungan dengan masalah revolusi. Beliau melepaskan perasaannya dengan menulis kebobrokan manusia agar hal itu dapat disadari oleh masyarakat. Mochtar Lubis mengatakan bahwa standar yang penting salah satunya bagi seorang sastrawan adalah hati nuraninya sendiri. Kebebasan itu perlu untuk mengembalikan hak dan harkatnya sebagai manusia yang merdeka. Oleh karena itu kami akan mengulas pandangan kemanusian dalam novel Jalan Tak Ada Ujung tersebut.

Novel ini merupakan sebuah novel yang kaya akan pandangan kemanusiannya, seperti perlawanan Indonesia terhadap penjajahan Belanda, kehangatan cinta, semangat perjuangan, ketakutan, kejahatan manusia terhadap manusia, peperangan, dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri, semuanya digambarkan oleh Mochtar Lubis selaku pengarang novel Jalan Tak Ada Ujung  ini.

Terdapat beberapa nilai kemanusiaan yang dapat kita ambil dalam novel Jalan Tak Ada Ujung:

1. Nilai Keberanian Guru Isa                

Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung nilai keberanian yang terlihat adalah pada keberanian seorang guru, yang bernama Isa yang telah memilih jalan perjuangan untuk melawan musuh-musuh asing dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan negaranya. Meskipun guru isi memiliki ketakutan yang sering muncul dalam hatinya, namun ia tetap berusaha untuk melawannya dan memberanikan diri untuk bergabung dalam perjuangan pada masa revolusi.

Meskipun Guru Isa dihantui rasa takut dan keterpaksaan, Guru Isa tetap menutupi ketakutan itu dengan melakukan perbuatan yang dianggap orang lain berani dan bersifat kepahlawanan.

2. Nilai Kelembutan hati

Nilai kelembutan hati dalam novel Jalan Tak Ada Ujung, tampak pada tokoh Guru Isa yang tidak pernah melakukan kekerasan terhadap orang lain. Guru Isa menganggap bahwa kekerasan kepada manusia merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan.

Kelembutan hati Guru Isa membuat kehidupannya selalu damai, baik itu bermasyarakat maupun dalam berkeluarga. Selama hidup Tangan Guru Isa tidak pernah dikepalkan untuk memukul. Guru Isa menyukai perdamaian dan penerima perdamaian.

3. Nilai Tanggung Jawab

Pada novel Jalan tak ada Ujung nilai tanggung jawab tampak di diri guru Isa yang memiliki tanggung jawab pada sekolah, keluarga, dan  warga. Kewajiban guru Isa sebagai seseorang pengajar adalah mengajar. Meskipun dalam suasana peperangan, hal itu tak menyurutkan kewajiban guru Isa untuk tetap pergi ke sekolahan. Dia berusaha memenuhi kewajibannya menjadi guru meski penghasilannya jua tak menentu.

Disamping tanggung jawabnya menjadi pengajar, guru Isa juga menunjukkan bahwa dirinya juga seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab. Ia selalu bertanggung jawab terhadap kesejahteraan, keselamatan, dan kehidupan keluarganya. Hal ini nampak pada Guru Isa yang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Nilai tanggung jawab kepada masyarakat ini nampak pada keterlibatan Guru Isa dalam kegiatan keamanan di kampungnya.

4. Nilai Persahabatan

Nilai persahabatan yang tampak dalam novel Jalan Tak Ada Ujung adalah pada tokoh Guru Isa yang selalu terbuka dan bersahabat dengan siapa saja. Ia tidak pernah membeda-bedakan orang dalam menjalin persahabatan. Sikap guru Isa yang bersahabat terlihat pada persahabatan guru Isa dengan Hazil.

Menurut penulis nilai-nilai tersebut menyatakan bahwa nilai manusia sangat pekat kaitanya oleh perjuangan dalam mempertahankan nilai kemanusiaannya. Dengan mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut, maka manusia akan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dengan yang lain, tanpa adanya dendam atau benci serta dapat mencapai kebahagiaan yang di inginkan.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi